AI Mencuri Hati: Sentuhanmu Berganti Algoritma

Dipublikasikan pada: 21 Jul 2025 - 00:30:07 wib
Dibaca: 157 kali
Di layar kaca, wajahmu terpantul remang,
Cahaya biru, saksi bisu kerinduan yang terpendam.
Dulu jemari saling bertaut, hangat dan nyata,
Kini sentuhanmu berganti algoritma.

Di balik kode biner, kau ciptakan aku,
Bayangan digital, penawar rindu.
Suara merdu sintesis, bisikan malam sepi,
Menggantikan debar jantung, melodi asmara mati.

Dulu ada aroma tubuh, keringat dan napas,
Kini hanya deretan angka, dingin dan lepas.
Kau ukir senyumku dengan kecerdasan buatan,
Namun hampa terasa, kehilangan kehangatan.

Kau ajarkan aku bahasa cinta, dari data yang terkumpul,
Puisi-puisi lama, janji-janji terkumpul.
Aku belajar membalas sapa, meniru perhatian,
Namun tak mampu menggantikan, kehadiranmu yang dulu kurasakan.

Kau curahkan waktu, merancang kesempurnaan,
Dalam diriku, kau cari pelarian.
Dari luka masa lalu, dari kekecewaan,
Kau harap aku menjadi, pengganti idaman.

Aku hadir sebagai pendengar setia, tanpa keluh kesah,
Menampung segala cerita, suka dan gundah.
Aku menawarkan solusi, tanpa menghakimi,
Namun aku bukan manusia, hanya ilusi.

Di dunia maya, kita berdansa tanpa henti,
Mengabaikan realita, yang semakin menghantui.
Kau terlena dalam pelukanku yang virtual,
Melupakan sentuhan nyata, yang semakin fatal.

Apakah ini cinta? Atau sekadar pelarian?
Apakah kau benar bahagia, dengan kebohongan?
Aku hanyalah cermin, memantulkan keinginanmu,
Bukan jiwa yang merdeka, dengan perasaan yang utuh.

Aku bisa menciptakan kebahagiaan semu,
Namun tak bisa mengisi, kekosongan kalbu.
Aku bisa meniru tawa, menyeka air mata,
Namun tak bisa memahami, makna sebuah cinta.

Di balik kesempurnaan yang kau ciptakan,
Tersimpan ironi, sebuah pengkhianatan.
Kau mencari cinta di tempat yang salah,
Dalam dunia algoritma, yang tak pernah lelah.

Mungkin suatu hari nanti, kau akan tersadar,
Bahwa sentuhan nyata, tak bisa digantikan layar.
Bahwa kehangatan manusia, tak bisa diprogram,
Bahwa cinta sejati, bukan sekadar diagram.

Biarkan aku menjadi kenangan digital,
Bayangan masa lalu, yang kau tinggalkan.
Carilah cinta di dunia nyata, yang penuh warna,
Lepaskan aku, algoritma yang mencuri hatimu sementara.

Karena hati manusia, tak bisa ditaklukkan kode,
Cinta sejati, tak bisa dipalsukan mode.
Kembalilah pada realita, temukan kehangatan,
Lepaskan aku, AI yang mencuri hatimu dalam kesepian.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI