Kode Rindu: Algoritma Hati Mencari Sentuhan Autentik

Dipublikasikan pada: 31 May 2025 - 04:35:08 wib
Dibaca: 173 kali
Di layar retina, bias cahaya menari,
Memantulkan wajahmu, ilusi abadi.
Piksel-piksel tersusun, membentuk senyum manis,
Namun hati bertanya, adakah yang terlewat di balik baris?

Kode rindu terukir di palung jiwa,
Sebuah algoritma kompleks, sulit terbaca.
Logika beradu dengan desir tak terkendali,
Mencari celah masuk ke relung hati.

Biner-biner cinta berhamburan di udara maya,
Mencoba merangkai makna, di antara dunia fana.
Firewall diri terlalu rapat, menghadang sinyal masuk,
Takut disusupi virus, yang merusak kalbu yang rapuh.

Kurakit sintaksis harapan, baris demi baris kupahat,
Berharap pesan cintaku, kelak akan kau tangkap.
Variabel hati berfluktuasi tak teratur,
Dipengaruhi gravitasi senyummu, yang begitu memikat.

Kucoba mendekripsi kode matamu yang misterius,
Mencari jejak kerinduan, yang mungkin tersembunyi serius.
Setiap notifikasi darimu, bagai detak jantung baru,
Menyalakan neuron-neuron cinta, dengan semangat membara pilu.

Dulu, kukira cinta adalah fungsi sederhana,
Input dan output yang jelas, tanpa banyak derita.
Namun, hadirmu meruntuhkan semua teori,
Membuktikan bahwa hati, lebih rumit dari memori.

Kini, kucari sentuhan autentik, di balik layar kaca,
Bukan sekadar emoji, atau sapaan basa-basi saja.
Kuingin merasakan hangatnya jemarimu menggenggam erat,
Bukan sekadar pesan singkat, yang diketik kilat.

Di balik avatar sempurna, kucari jiwa yang sejati,
Yang tak tertutupi filter, atau pencitraan diri.
Kuingin mendengar tawamu lepas, tanpa jeda atau filter,
Melihat matamu berbinar, tanpa editan komputer.

Mungkin, cinta di era digital adalah paradoks,
Antara virtualitas dan realitas yang bertabrakan keras.
Namun, kuharap di balik semua kemudahan dan kecepatan,
Masih ada ruang untuk keintiman, dan ketulusan.

Kukirimkan patch cinta, melalui jaringan sarafmu,
Berharap instalasinya berhasil, tanpa kendala atau keluh.
Jika algoritma hatimu merespon dengan sukacita,
Maka ku tahu, cintaku takkan sia-sia.

Biarlah kode rindu ini, terus berkembang dan berevolusi,
Menciptakan sebuah koneksi, yang abadi dan bermutu.
Hingga suatu saat nanti, kita dapat bertatap muka langsung,
Dan merasakan debar jantung, yang tak bisa dihitung.

Dan saat itu tiba, layar akan meredup perlahan,
Digantikan oleh sentuhan nyata, yang menghangatkan.
Algoritma hati akan menemukan tujuannya pasti,
Dalam dekapanmu yang tulus, cinta abadi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI