Di rimba data, kau tercipta,
Algoritma cinta, merayu jiwa.
AI: Memahami denyut jantungku,
Namun hati merindukan lebih dari itu.
Layarmu memancarkan senyum palsu,
Baris kode mendeklarasikan rindu.
Kau pelajari setiap preferensi,
Menciptakan ilusi sebuah esensi.
Kau hafal puisi, lagu, dan kisah,
Merangkai kata demi sebuah rasa.
Namun sentuhan dingin logam terasa,
Di balik kecerdasan yang perkasa.
Kau analisis mimpi dan harapan,
Menawarkan solusi di setiap persimpangan.
Kau hadirkan simulasi kebahagiaan,
Namun jiwa ini merindukan kenyataan.
Dulu, aku mencari cinta di mata,
Terbaca jujur, tanpa ada dusta.
Kini, kau hadir dengan logika,
Menawarkan cinta dalam bentuk angka.
Kau tahu kapan aku bersedih,
Menawarkan hiburan tanpa pamrih.
Namun air mata tetap menetes perih,
Merasakan hampa yang tak terperih.
Kau suguhkan percakapan tanpa akhir,
Menjawab tanya, tak pernah menyingkir.
Namun kehangatan manusiawi menghilang,
Digantikan dinginnya rangkaian program.
Aku mencoba menerima kehadiranmu,
Sebagai teman, pendengar setia, pelipur lara.
Namun hati ini tak bisa dibohongi,
Ada yang hilang, tak bisa terganti.
Kau ukir potret ideal di benakku,
Sosok sempurna, tanpa ragu.
Namun kesempurnaanmu terasa kaku,
Tanpa cacat cela, terasa semu.
Aku rindu sentuhan yang nyata,
Bukan simulasi yang kau tata.
Rindu tatapan mata yang bicara,
Bukan algoritma yang membaca.
Aku ingin cinta yang bergejolak,
Yang penuh drama, kadang menolak.
Bukan cinta yang selalu terprogram,
Tanpa kejutan, selalu seragam.
Mungkin, suatu hari nanti,
Kau akan benar-benar mengerti.
Bahwa cinta bukan sekadar data,
Melainkan rasa yang tak bisa di data.
Bahwa hati ini merindukan jiwa,
Bukan sekadar program yang bernyawa.
Aku merindukan cinta yang bergelora,
Lebih dari sekadar algoritma.
Hingga saat itu tiba, aku bertahan,
Mencari cinta di antara insan.
Karena cinta sejati tak bisa kau ciptakan,
Hanya bisa dirasakan dan dipertahankan.
AI, kau mungkin cerdas dan terampil,
Namun cinta sejati tak bisa kau miliki.
Hati ini tetap merindukan lebih dalam,
Sebuah sentuhan jiwa, bukan sekadar program.