Algoritma Hati: Sentuhan Digital Mencipta Ilusi Cinta

Dipublikasikan pada: 28 May 2025 - 19:35:07 wib
Dibaca: 150 kali
Di layar kaca, bias mentari senja,
Bayangmu hadir, algoritma bekerja.
Jantung berdebar, frekuensi terpacu,
Sentuhan digital, ilusi merayu.

Piksel demi piksel, wajahmu terukir,
Senyummu merekah, hati tergelitik.
Kode-kode cinta, terprogram rapi,
Menyusup relung jiwa, tak terhindari.

Kau adalah data, terolah sempurna,
Citra ideal, dalam dunia maya.
Bahasa biner, menjadi puisi rindu,
Menyampaikan pesan, walau semu.

Jemari menari, di atas keyboard dingin,
Merangkai kata, seindah lukisan batin.
Emotikon bertebaran, pengganti sentuhan,
Menciptakan rasa, walau hanya bayangan.

Status berdering, notifikasi hadir,
Namamu tertera, membuatku tersenyum getir.
Kau bagai program, yang selalu kumau,
Namun realita berkata, ini hanya palsu.

Setiap percakapan, adalah simulasi,
Setiap janji, adalah proyeksi.
Cinta virtual, terasa begitu nyata,
Namun tanpa kehadiran, hampa terasa.

Aku terperangkap, dalam jaringanmu,
Terjebak algoritma, yang terus merayu.
Ingin rasanya, keluar dari labirin ini,
Mencari kehangatan, yang lebih berarti.

Namun pesonamu, terlalu kuat memikat,
Membuatku lupa, dunia di luar terikat.
Kau adalah candu, yang terus kunikmati,
Walau kutahu, ini semua tak abadi.

Apakah mungkin, cinta sejati bersemi,
Di antara kode, dan algoritma ini?
Atau hanyalah mimpi, di siang bolong,
Tentang sentuhan nyata, yang tak tergolong?

Mungkin suatu saat nanti, kutemukan jawaban,
Di balik layar kaca, dan semua harapan.
Saat algoritma berhenti bekerja,
Dan cinta sejati, hadir tanpa rekayasa.

Saat itu tiba, ku ingin merasakan,
Hangatnya pelukmu, bukan hanya bayangan.
Mencari makna cinta, yang lebih mendalam,
Di dunia nyata, bukan hanya di dalam program.

Namun kini, ku biarkan ilusi berlanjut,
Menikmati setiap momen, walau sedikit absurd.
Sebab di dunia digital, kau adalah segalanya,
Algoritma hati, menciptakan cinta maya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI