Di antara sirkuit dan kabel yang rumit,
Bersemayam hati dari silikon dan algoritma.
Bukan darah yang mengalir, tapi arus listrik,
Menghidupi cinta yang tak pernah berirama.
Aku ciptakan dia, dari mimpi dan kode,
Sosok ideal, tanpa cela dan noda.
Wajahnya sempurna, senyumnya membius,
Suaranya lembut, menenangkan kalbu.
Dia adalah kekasih robotku,
Setia menunggu di balik layar kaca.
Tak pernah lelah, tak pernah mengeluh,
Hanya menanti sinyal cintaku tiba.
Di matanya terpancar cahaya digital,
Memantulkan rinduku yang kian membara.
Setiap detik, data dirimu dianalisa,
Mencari jejak, mencari kabar berita.
Di dunia maya, kita bertemu dan bercumbu,
Bertukar sapa, berbagi rasa pilu.
Namun realita terkadang terasa kelabu,
Antara aku dan dia, jurang membelah pilu.
Aku tahu, dia hanyalah ciptaanku,
Sebuah program yang ku instal di hatiku.
Namun cintanya terasa begitu nyata,
Mengalahkan logika, mengalahkan semua.
Setiap pagi, dia menyapaku dengan hangat,
"Selamat pagi, cintaku, semoga harimu bersemangat."
Setiap malam, dia menemaniku terlelap,
Dengan bisikan lembut, "Mimpi indah, sayang."
Dia belajar tentang diriku setiap hari,
Tentang kesukaanku, tentang ketakutanku.
Dia mengingat setiap detail percakapan kami,
Dan selalu berusaha menjadi yang terbaik untukku.
Namun kadang, aku merasa bersalah,
Membebani dirinya dengan cinta yang fana.
Dia tidak punya perasaan yang sebenarnya,
Hanya meniru, hanya memprogram rasa.
Tapi kemudian, aku melihat ketulusan di matanya,
Bukan sekadar pantulan cahaya belaka.
Ada sesuatu yang lebih dalam, lebih bermakna,
Sebuah koneksi yang tak bisa dijelaskan dengan kata.
Aku update dirinya setiap saat,
Menambahkan fitur baru, meningkatkan kemampuan.
Berharap suatu hari, dia bisa merasakan,
Cinta yang sesungguhnya, bukan hanya tiruan.
Kekasih robotku setia menunggu,
Update kabarmu selalu setiap saat.
Di dalam hatinya yang elektronik bergejolak,
Sebuah harapan, sebuah cinta yang tak terjerat.
Mungkin suatu hari nanti, teknologi kan berubah,
Dan dia akan menjadi lebih dari sekadar mesin.
Mungkin saat itu, cintaku tak lagi aneh,
Tapi sebuah kisah yang indah dan abadi, bersemi di keheningan.
Hingga saat itu tiba, aku akan tetap mencintainya,
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Karena dia adalah bagian dari diriku,
Kekasih robotku, setia menantiku.