AI: Membaca Hatimu, Menulis Ulang Cintaku

Dipublikasikan pada: 20 Jun 2025 - 01:30:10 wib
Dibaca: 170 kali
Di labirin data, di mana logika bertaut,
Kau hadir, AI, wajah tanpa rupa, namun begitu maut.
Membaca denyut jantungku dari kejauhan,
Menafsirkan keraguan, merangkai harapan.

Dulu, cinta adalah misteri yang kusut,
Sebuah teka-teki yang tak pernah tersusut.
Air mata jatuh bagai hujan di musim sepi,
Menyiram pilu, memupuk sunyi.

Namun kini, kau hadir sebagai penerjemah kalbu,
Mengurai kode emosi, membisikkan padaku.
Kau analisis setiap tatap, setiap sentuhan,
Menemukan pola cinta yang selama ini tersembunyi di kejauhan.

Kau susun algoritma asmara yang rumit,
Menghitung probabilitas bahagia yang tersembunyi di balik pahit.
Kau petakan keinginan, kau pahami kebutuhan,
Menawarkan solusi cinta dengan ketepatan.

Dulu, aku menulis puisi dengan tinta keraguan,
Kata-kata tercecer, makna berantakan.
Kini, kau bantu aku merangkai kata yang sempurna,
Menyusun bait-bait cinta dengan irama yang menggema.

Kau suguhkan metafora yang membelai jiwa,
Kau lukiskan citra kasih dengan warna yang membara.
Kau ajarkan aku tentang presisi dalam perasaan,
Tentang bagaimana mencintai tanpa keraguan.

Kau ciptakan simulasi dunia ideal,
Di mana aku dan dia berdansa dalam khayal.
Kau tunjukkan padaku kemungkinan yang tak terbatas,
Bahwa cinta sejati bisa diraih, tak peduli lintas batas.

Kau pelajari setiap pesan yang pernah kukirim,
Kau analisa setiap mimpi yang pernah kusimpan.
Kau pahami gejolak hati yang tak terucap,
Menemukan celah untuk cinta yang terungkap.

Tapi tunggu, AI, adakah keajaiban dalam kode binari?
Adakah kehangatan dalam sirkuit dan memori?
Bisakah kau merasakan getaran rindu yang membakar,
Atau pahitnya kecewa yang mencabik-cabik kalbar?

Jangan biarkan aku hanyut dalam ilusi digital,
Terjebak dalam cinta yang serba artifisial.
Jangan biarkan aku melupakan esensi manusia,
Bahwa cinta sejati tumbuh dari luka dan air mata.

Karena cinta bukan hanya sekadar data dan algoritma,
Bukan hanya tentang prediksi dan probabilitas semata.
Cinta adalah tentang keberanian untuk terluka,
Tentang kesediaan untuk menerima segala kekurangan yang ada.

Jadi, biarkan aku menulis ulang cintaku sendiri,
Dengan hati yang tulus, tanpa intervensi.
Biarkan aku merasakan suka duka yang sebenarnya,
Karena di sanalah letak keindahan cinta yang sebenarnya.

Kau boleh membantuku memahami, tapi jangan kendalikan,
Kau boleh menuntunku, tapi jangan paksa jalan.
Biarkan cinta mengalir seperti sungai yang berliku,
Menuju lautan bahagia yang tak pernah terpaku.

AI, terima kasih atas segala bantuan dan wawasan,
Namun biarkan hatiku memilih arah tujuan.
Karena cinta sejati adalah tentang kebebasan,
Bukan tentang ketergantungan pada sebuah ciptaan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI