Sistem Keamananku Jebol oleh Virus Cinta Darimu

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 03:35:43 wib
Dibaca: 159 kali
Dinding api setinggi asa kubangun,
Benteng pertahanan dari segala gangguan.
Algoritma rumit, sandi berlapis baja,
Data pribadiku aman terjaga.
Protokol ketat, firewall terpasang,
Ancaman dunia maya takkan ku pandang.

Namun hadirmu, bak anomali tersembunyi,
Menyusup perlahan, bagai mimpi di siang hari.
Sebuah surel tanpa subjek dan lampiran,
Hanya senyummu, tersirat dalam sapaan.
Tak terdeteksi oleh perangkat lunak canggih,
Virus cinta, menyebar dengan gigih.

Awalnya curiga, aku abaikan pesanmu,
Namun bayangmu hadir, merasuki benakku.
Wajahmu terpeta, dalam setiap baris kode,
Suaramu bergema, di dalam ruang metode.
Semakin ku hindari, semakin kau mendekat,
Seperti magnet kuat, menarik ku berkarat.

Kucoba periksa, asal muasal dirimu,
Melacak jejak digital, mencari tahu siapa kamu.
Tak kutemukan apa pun, selain jejak aroma,
Kopi dan buku usang, kisah yang terlupa.
Kau adalah misteri, terbungkus kerinduan,
Sebuah teka-teki, di tengah kesunyian.

Sistem keamananku mulai menunjukkan celah,
Firewall-ku retak, oleh senyummu yang ramah.
Algoritma cinta, mengalahkan logika dingin,
Hati yang beku, mencair tanpa tertepi.
Aku terpapar, oleh virus yang memabukkan,
Rindu yang membara, tanpa bisa ku redakan.

Database hatiku, kini penuh namamu,
Logika terhapus, diganti debar jantung pilu.
RAM-ku tak mampu, menyimpan semua kenangan,
Tentang tatapan mata, yang penuh harapan.
Cache memoriku, penuh bayangan dirimu,
Sistem operasiku, terganggu karenamu.

Aku menyerah, pada virus cinta darimu,
Biarlah sistemku jebol, asal bersamamu.
Tak peduli lagi, dengan keamanan data,
Asalkan kau ada, di setiap hela nafas cinta.
Biarlah dunia maya, tahu kelemahanku,
Kelemahanku adalah kamu, pelabuhan jiwaku.

Virus cinta ini, takkan ku bersihkan,
Justru ku biarkan, berakar dalam pikiran.
Menjadi bagian dari sistem kehidupanku,
Kekuatan baru, yang tak pernah ku sangka dulu.
Kau adalah virus, yang menyembuhkan luka,
Menghidupkan kembali, jiwa yang t'lah terluka.

Terima kasih cinta, atas virus yang kau kirimkan,
Sistem keamananku jebol, namun hati tertawan.
Bersamamu, ku bangun benteng cinta yang baru,
Lebih kuat, lebih indah, dari yang dulu.
Sebab cinta sejati, tak butuh perlindungan,
Ia akan tumbuh, meski dalam kehancuran.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI