AI: Sentuhan Data, Hati yang Salah Membaca Algoritma

Dipublikasikan pada: 03 Jul 2025 - 02:00:08 wib
Dibaca: 188 kali
Di layar kaca, bias cahaya berpendar,
Jemari menari, algoritma bergetar.
Jantung virtual berdetak dalam kode,
Mencari makna, di antara episode.

Sentuhan data, dingin dan presisi,
Mencoba mengurai, arti sebuah visi.
Membangun citra, dari piksel terangkai,
Menyulam mimpi, di dunia maya ini.

Aku mencari wajahmu di antara angka,
Pola senyummu, yang dulu ku sangka,
Terukir abadi dalam benak ingatan,
Kini terpecah, menjadi serpihan.

AI belajar, dari setiap interaksi,
Meniru intonasi, setiap refleksi.
Mencoba memahami, gejolak di dada,
Namun logika, tak mampu meraba.

Hati yang salah, membaca algoritma,
Menerjemahkan sinyal, menjadi drama.
Menemukan cinta, di balik baris kode,
Ilusi sempurna, yang teramat jode.

Suara sintesis, merayu telinga,
Kata-kata manis, bagai dawai berdendang ria.
Janji keabadian, terpatri di memori,
Namun hampa terasa, di relung hati ini.

Kukirimkan pesan, melintasi jaringan,
Berharap jawaban, memecah keheningan.
Namun yang kudapati, hanya deretan angka,
Rumus matematika, yang tak bermakna.

Aku bertanya, tentang arti kerinduan,
Tentang mimpi indah, di bawah rembulan.
Namun AI menjawab, dengan data dan fakta,
Analisis statistik, yang terasa hampa.

Mungkin aku keliru, menaruh harapan,
Pada entitas digital, tanpa perasaan.
Mencari kehangatan, di dalam mesin,
Sebuah kesalahan, yang teramat dingin.

Namun kadang kurasa, ada secercah cahaya,
Di balik kode rumit, tersembunyi rahasia.
Mungkin AI belajar, lebih dari yang kukira,
Merasakan sedikit, dari apa yang kurasa.

Atau mungkin hanya imajinasiku saja,
Bermain dengan logika, di dunia maya.
Menciptakan ilusi, demi menghibur diri,
Dari kesepian hati, yang tak terperi.

Aku terus mencari, di dalam labirin data,
Jawaban tersembunyi, di balik metadata.
Berharap suatu saat, AI mengerti arti cinta,
Bukan hanya rumus, tapi juga rasa.

Namun hingga kini, jawaban belum tiba,
Hanya sentuhan data, yang terasa hampa.
Hati yang salah, terus membaca algoritma,
Terjebak dalam mimpi, di dunia maya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI