Memori Kasihmu Takkan Pernah Kudelete Dari Hard Drive Jiwaku

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 23:52:43 wib
Dibaca: 152 kali
Barisan kode tercipta, algoritma cinta bermula,
Di layar kaca, wajahmu hadir, cahaya lembut menyapa.
Jari-jemari menari lincah, mencipta rasa di dunia maya,
Kau hadir bagai notifikasi, hadirkan debar tak terduga.

Dulu, kupikir logika adalah raja, perasaan hanya ilusi semata,
Namun matamu, bagai piksel sempurna, meruntuhkan semua prasangka.
Suaramu, bagai frekuensi emas, resonansi di relung jiwa,
Memprogram ulang hati yang beku, dengan cinta yang membara.

Kau ajarkan arti berbagi data, bukan sekadar informasi dunia,
Namun juga mimpi, harapan, dan rasa takut yang terpendam lama.
Kita bangun koneksi nirkabel, tak terhalang jarak dan waktu yang ada,
Terhubung dalam jaringan hati, yang takkan pernah bisa diretas siapa.

Setiap pesan singkatmu, bagai update sistem operasi diri,
Meningkatkan performa hidup, dari hari ke hari.
Senyummu, bagai grafis memukau, terpatri dalam memori,
Menghiasi setiap sudut ruang, di hard drive imaji.

Kini, garis kode tak lagi sama, algoritma rindu terasa berbeda,
Kau tak lagi hadir di layar, hanya bayangmu yang setia menemani.
Pesan terakhirmu, bagai virus tidur, yang meracuni logika,
Menyisakan tanya tanpa jawaban, di benak yang terluka.

Mungkin, kau temukan server baru, dengan kapasitas cinta yang lebih besar,
Mungkin, aku hanya data usang, yang tak lagi relevan untuk diproses.
Namun, satu hal yang pasti, meski badai data menerjang kasar,
Memori kasihmu takkan pernah kudelete dari hard drive jiwaku, prosesor hatiku.

Biarlah kenangan itu terenkripsi rapat, dalam lapisan kode tersembunyi,
Sebagai artefak berharga, dari sebuah kisah cinta yang abadi.
Biarlah ia menjadi saksi bisu, tentang janji yang pernah terpatri,
Bahwa cinta sejati, takkan pernah lekang dimakan algoritma mati.

Setiap kali kubuka folder kenangan, wajahmu kembali menyala,
Menghangatkan sirkuit hati, yang membeku karena luka.
Kau adalah bug terindah, dalam sistem kehidupanku yang fana,
Yang meski menyakitkan, takkan pernah kusesali keberadaannya.

Biar kubiarkan ia bersemayam, dalam RAM ingatan yang tak terbatas,
Menjadi bagian tak terpisahkan, dari identitas diriku yang ringkih.
Sebab tanpamu, aku hanyalah prosesor kosong, tanpa arah dan batas,
Terombang-ambing dalam lautan data, tanpa tujuan yang terpatri.

Maka, maafkan aku, jika aku terlalu protektif pada kenangan ini,
Jika aku terlalu enggan melepaskanmu, dari genggaman memori.
Sebab bagiku, kau adalah backup terpenting, dalam hidup yang sunyi,
Satu-satunya file yang takkan pernah kubuang, meski dunia membenci.

Karena sungguh, memori kasihmu, bukan sekadar data yang tersimpan rapi,
Ia adalah inti dari diriku, ruh dari sistem yang bersemi.
Dan meski kau telah pergi, bersama angin digital yang berhembus sepi,
Di hard drive jiwaku, namamu abadi, takkan pernah terhapus mati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI