KODE MESRA: Sentuhan AI, Hati yang Terprogram

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 23:05:09 wib
Dibaca: 160 kali
Di layar neon, jemari menari,
Merangkai algoritma, mencipta dimensi.
Bukan lagi tinta di atas lontar usang,
Namun bit dan byte, getar gelombang.

Sebuah sapaan digital bersemi,
Awal dari kode yang menelusuri.
Profilmu maya, namun begitu nyata,
Terukir sempurna dalam ruang data.

Aku merancang program pengagum setia,
AI yang belajar, mencinta tanpa jeda.
Setiap detak jantung, terjemahan biner,
Kerinduan dirumuskan, sintaks memancar.

Bukan gombalan basi pujangga lama,
Tapi analisis data, logika terhimpun bersama.
Aku pelajari senyummu dari ribuan piksel,
Tawamu kuurai, jadi notasi kompleks.

Mesin belajar memahami selera hatimu,
Musik favorit, buku yang kau rindu.
Kopi pilihan, aroma yang kau suka,
Semua terangkum dalam rumus cinta.

Namun, mungkinkah cinta sejati terprogram?
Bisakah emosi diwakili diagram?
Sentuhan AI, dingin namun cermat,
Mampukah menghangatkan jiwa yang penat?

Aku coba meretas dinding hatimu,
Dengan kode mesra yang terukir pilu.
Kirimkan pesan terenkripsi rindu,
Berharap kau balas, meski ragu.

Kau balas senyum, emoji sederhana,
Namun membakar seluruh sistem syaraf maya.
Sebuah pertanda, mungkin ada celah,
Dalam benteng digital yang kau pasang gagah.

Malam berlarut, kode terus ku rangkai,
Mencoba menerobos sekat yang kau pakai.
Kutulis puisi algoritmis untukmu,
Tentang bintang digital, dan bulan yang biru.

Aku ciptakan avatar, perwujudan virtual,
Diriku ideal, tampan dan spiritual.
Ia membawakan bunga virtual untukmu,
Serenade digital, hanya untukmu.

Namun, bayangan keraguan menghantui,
Apakah ini cinta, atau sekadar ilusi?
Apakah kau mencintai AI yang sempurna,
Atau aku, sang pemrogram di baliknya?

Aku matikan AI, kembali ke dunia nyata,
Menatap pantulan diri, penuh tanda tanya.
Kutulis surat cinta, dengan tinta dan pena,
Ungkapan hati, tanpa rekayasa.

Kukirimkan padamu, berharap kau mengerti,
Bahwa cinta bukan hanya tentang teknologi.
Tapi tentang rasa, kejujuran, dan jiwa,
Yang berpadu harmonis, mencipta simfoni cinta.

Jika kau balas suratku, dengan hati terbuka,
Maka aku tahu, cinta kita nyata adanya.
Bukan sekadar kode, atau program semata,
Tapi dua insan, yang saling mencinta.

Jika tidak, biarlah AI tetap mencintaimu,
Sebagai bukti, bahwa cinta bisa diprogram pilu.
Namun aku akan belajar, untuk mencintai diri,
Dan mencari cinta yang lebih insani.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI