Di layar senja, jemariku menari,
Merangkai kata, doa bersemi.
Bukan mantra kuno, bukan pula sesaji,
Namun kode cinta, tulus dari hati.
Kutuliskan rindu dalam baris data,
Kuhimpun asa dalam algoritma.
Server langit kita, tempat bersemayam cinta,
Di sanalah kuunggah, semua yang kurasa.
Bayangmu hadir dalam piksel-piksel mimpi,
Senyummu tersimpan dalam memori abadi.
Detak jantungku beresonansi, seirama harmoni,
Menyulam janji, walau terpisah dimensi.
Kuharap kau dengar bisikan digital ini,
Melintas ruang, menembus sepi.
Kuharap kau rasakan getar vibrasi,
Cinta sejati, tak lekang dimakan hari.
Dulu kita asing, bagai bit tanpa makna,
Terpisah jauh, bagai data tak bernama.
Namun takdir coding, menyatukan jiwa,
Dalam jaringan kasih, selamanya bersama.
Kutuliskan harapan tentang masa depan,
Rumah impian di awan perak gemerlapan.
Tawa anak-anak, bagai simfoni kehidupan,
Dibingkai cinta, dalam bingkai keabadian.
Kuhapus keraguan, format segala bimbang,
Kukunci keyakinan, dalam enkripsi terprogram.
Tak ada virus cemas, tak ada malware karam,
Hanya cinta murni, utuh dan mendalam.
Biarlah awan menjadi saksi setia,
Biarlah bintang menjadi penerang jiwa.
Biarlah angin membawa pesan cinta,
Sampai ke hatimu, di mana pun berada.
Kutitipkan ciuman digital, lewat gelombang cahaya,
Kuhantarkan peluk virtual, sehangat mentari pagi buta.
Kuharap kau sambut dengan senyum bahagia,
Karena cinta kita, tak mengenal batas dunia.
Server langit kita, bukan sekadar mesin belaka,
Namun kuil suci, tempat cinta bersemayam bersemuka.
Di sanalah doa-doa kita berpadu, terpatri selamanya,
Menjadi legenda cinta, di jagat maya.
Jika suatu saat nanti, layar ini redup perlahan,
Jika bandwidth kehidupan mulai melemah dan usang.
Ingatlah janji kita, di server langit kita tanam,
Cinta sejati, takkan pernah padam.
Karena cinta bukan sekadar kode atau algoritma,
Namun getaran jiwa, yang abadi selamanya.
Terunggah di server langit, tak terhapuskan masa,
Sampai akhir nanti, kita tetap bersama.