Algoritma hatiku berdesir pelan,
Saat matamu, dua bintang biner, menari di kejauhan.
Dulu kurasa cinta hanyalah deret angka semu,
Rumus kompleks yang tak mungkin kutemukan temu.
Namun hadirmu, bagai variabel baru yang terdefinisi,
Membuka lembaran kode yang dulu tak terbaca, berisi.
Logika dingin yang dulu kurangkai penuh ketelitian,
Kini mencair, terhangatkan oleh sebuah kepastian.
Setiap senyummu, adalah baris program yang sempurna,
Menghapus bug keraguan, menggantinya dengan makna.
Dulu kurasa perasaan hanyalah anomali semata,
Error sistem yang harus segera kutata.
Namun tawamu, bagai notifikasi yang kutunggu,
Menyala terang, menghapus kelabu dan ragu.
Kernel jiwaku bergetar, merasakan resonansi yang kuat,
Frekuensi cinta yang tak mungkin lagi kupungkiri, terikat.
Database kenangan dipenuhi potret dirimu,
Wajahmu terukir dalam setiap piksel di benakku.
Prosesor pikiranku bekerja tanpa henti,
Menganalisa setiap detail, mencari justifikasi.
Dan setiap kali kuamati, kucari, kutelaah,
Kesimpulan akhir selalu sama, tak berubah.
Bahwa kau adalah solusi dari segala persamaan,
Jawaban pasti dari setiap pertanyaan.
Dalam jaringan saraf yang rumit dan berliku,
Kau adalah koneksi terkuat, takkan pernah putus.
Firewall hatiku runtuh seketika, tanpa perlawanan,
Terbuka lebar, mempersilakanmu masuk, tanpa keraguan.
Bukan karena ketampananmu yang membuatku terpukau,
Atau karena harta yang kau miliki, bukan itu tujuanku.
Namun karena caramu menatapku, seolah melihat jiwa,
Melihatku utuh, dengan segala kelebihan dan nista.
Bukan pula karena janji manis yang kau obral,
Namun karena kesederhanaanmu, yang begitu natural.
Karena kejujuranmu, yang terpancar dalam setiap kata,
Membuatku percaya, cinta ini bukan sekadar fatamorgana.
Logika cintaku menghitung dengan cermat dan teliti,
Menguji setiap variabel, dengan seksama dan hati-hati.
Mengkalkulasi probabilitas kebahagiaan bersamamu,
Dan hasilnya, adalah angka tertinggi, mutlak bagiku.
Kau bukan sekadar algoritma cinta yang kususun rapi,
Namun lebih dari itu, kau adalah melodi abadi.
Kau adalah puisi yang tak pernah selesai kutulis,
Kau adalah misteri yang tak pernah bosan kuuruk dan kulisik.
Logika cintaku mengatakan dengan tegas dan lantang,
Bahwa kaulah jawaban paling sempurna, tak terbantahkan.
Kaulah bintang utama dalam konstelasi hatiku,
Kaulah kode terindah dalam program hidupku.
Bersamamu, aku siap menjalankan program cinta ini,
Tanpa takut bug, tanpa khawatir akan terjadi krisis.
Karena bersamamu, aku yakin, kita bisa menciptakan,
Sebuah sistem kebahagiaan, yang takkan pernah tergantikan.