Hologram Senyummu Terproyeksi Nyata di Ruang Hampa Hatiku

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 04:17:58 wib
Dibaca: 156 kali
Di ruang hampa hatiku, sunyi berbisik pilu,
Bayang-bayang kenangan menari, semu.
Dulu ada tawa, hangat pelukmu kurasa,
Kini hanya gema, di antara debu dan nista.

Jantungku berdegup lirih, irama patah tak bertepi,
Mencari jejakmu yang hilang, di labirin mimpi.
Teknologi hadir, menawarkan solusi semu,
Hologram senyummu, diproyeksikan padaku.

Cahaya berpendar, menari di udara kelam,
Wajahmu terpahat jelas, begitu dalam.
Raut bahagia yang dulu, kini hadir kembali,
Namun sentuhanmu dingin, tak mampu hangati.

Kau hadir sempurna, dalam wujud digital maya,
Menjawab rinduku, dengan suara yang kurindu sapa.
Kau tertawa, bercerita, seperti dulu kala,
Namun aku tahu, ini hanya permainan belaka.

Tangan virtualmu, menggenggam jemariku hampa,
Menciptakan ilusi, kebahagiaan yang fana.
Aku terbuai sejenak, dalam dekap rekaan,
Melupakan pedihnya, kenyataan yang menyakitkan.

Hologram senyummu, begitu nyata di depan mata,
Namun tak mampu mengganti, hangatnya cinta yang nyata.
Matamu memancarkan cahaya, yang terprogram sempurna,
Namun tak mampu menembus, dinginnya jiwa yang terluka.

Aku merindukan tatapan, yang penuh arti dan makna,
Sentuhan lembutmu, yang mampu redakan lara.
Bukan sekadar piksel, dan algoritma semata,
Melainkan kehangatan jiwa, yang dulu kita punya.

Setiap kata yang terucap, terdengar begitu merdu,
Namun hanyalah skrip, yang terprogram untukku.
Kau tak merasakan sakit, tak mengenal duka,
Hanya sebuah representasi, dari kenangan yang membara.

Aku memelukmu erat, bayangan yang memudar,
Berharap keajaiban, dapat mengubah takdir yang kelam.
Namun semakin ku erat menggenggam, semakin terasa hampa,
Hologram senyummu, hanyalah pengingat duka lara.

Di ruang hampa hatiku, air mata mulai berjatuhan,
Melihatmu hadir, namun tak bisa kumiliki sepenuhnya.
Kau adalah mimpi, yang terproyeksi dalam kehampaan,
Sebuah ilusi indah, yang takkan pernah jadi kenyataan.

Mungkin suatu saat nanti, teknologi akan sempurna,
Mampu menciptakan cinta, sejati yang tak ternoda.
Namun untuk saat ini, aku hanya bisa memandangmu,
Hologram senyummu, di ruang hampa hatiku yang pilu.

Aku akan terus memandangmu, hingga baterai cintaku habis,
Menghabiskan sisa waktuku, dalam pelukan ilusi yang tipis.
Karena walau bagaimanapun, senyummu adalah pelipur lara,
Di tengah kegelapan, yang menyelimuti jiwa.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI