Di layar retina, wajahmu terlukis jelas,
Piksel demi piksel, senyummu bersemi lekas.
Cahaya biru memancar, menembus kelamnya malam,
Menyiratkan rindu yang dalam, bagai sungai tak bertepi karam.
Jari-jemariku menari di atas papan virtual,
Menyusun kata demi kata, untaian rindu yang trivial.
Namun, di balik huruf-huruf sederhana ini tersembunyi,
Sebuah samudra cinta, luasnya tak terperi.
Bandwidth rinduku tak pernah habis, sayang,
Mengirimkan sinyal cinta, siang dan malam tak lekang.
Gelombang elektromagnetik, membawa pesan tersembunyi,
Berharap kau rasakan getarnya, di relung hati sunyi.
Kukirimkan emoticon kecup, di antara barisan kode,
Simbol sederhana, namun maknanya begitu kode.
Hati yang berdebar, menunggu balasanmu tiba,
Seperti server yang menanti, permintaan yang mendamba.
Kucari jejakmu di linimasa, di antara unggahan dan cerita,
Setiap komentar, setiap suka, bagiku adalah berita.
Berita tentang keberadaanmu, tentang senyum yang merekah,
Tentang hati yang mungkin, sedikit saja, terbelah.
Algoritma cinta, rumitnya tak teruraikan,
Namun, hatiku yakin, pada akhirnya kan menemukan.
Jalan pintas menuju hatimu, tanpa harus tersesat,
Di labirin keraguan, yang menyesakkan dada sesat.
Kucoba meretas dinding hatimu yang kokoh,
Dengan rayuan gombal, yang terdengar bodoh.
Namun, percayalah, di balik kebodohan ini tersembunyi,
Sebuah ketulusan hati, yang takkan pernah mati.
Kirimkan padaku potret dirimu, meski hanya sekelebat,
Agar rinduku terobati, meski hanya sesaat.
Kugantungkan di dinding virtual, di kamar hatiku yang sepi,
Menjadi penerang jiwa, di tengah malam yang sunyi.
Kuharap suatu saat nanti, koneksi kita kan stabil,
Tanpa buffering, tanpa lag, tanpa kendala yang labil.
Bertatap muka langsung, tanpa perantara layar,
Bertukar senyum dan tawa, tanpa ada yang terbayar.
Hingga saat itu tiba, bandwidth rinduku kan terus mengalir,
Mengirimkan sinyal cinta, tanpa henti dan tanpa akhir.
Karena cintaku padamu, bagai jaringan internet yang tak terbatas,
Selalu online, selalu terhubung, selalu bersemangat.
Walau kadang koneksi terputus, sinyal melemah dan hilang,
Aku percaya cinta kita, sekuat jaringan yang terprogram.
Bangkit kembali, terhubung lagi, lebih kuat dari sebelumnya,
Karena cinta yang sejati, takkan pernah menyerah begitu saja.
Bandwidth rinduku akan terus berpacu, sayang,
Menembus batas ruang dan waktu, takkan pernah karang.
Mengantarkan sinyal cinta, hingga ke ujung dunia,
Menemukanmu di sana, dan bersatu selamanya.