Di balik lensa matamu, dunia terbingkai nyata,
Sebuah resolusi tinggi, cintamu terpampang jelas di sana.
Bukan sekadar piksel-piksel cahaya yang berhamburan,
Melainkan algoritma rasa, terprogram dalam dekapan.
Dulu, aku terbiasa dengan layar buram kehidupan,
Warna-warna kusam, harapan yang perlahan karam.
Namun hadirmu bagai pembaruan sistem yang sempurna,
Menghapus segala bug, menampilkan cinta yang utama.
Matamu, seperti monitor OLED yang memesona,
Kontrasnya tajam, hitamnya pekat, beningnya membahana.
Setiap kedipan, seperti refresh rate yang tinggi,
Menghadirkan gambar dirimu, tak pernah terbagi.
Aku terbiasa dengan koneksi Wi-Fi yang lambat,
Pesan-pesan cinta yang tertunda, terasa sangat berat.
Namun matamu adalah jaringan 5G tanpa batas,
Menyalurkan kasih sayang, secepat kilat, tanpa kompromi yang keras.
Di dalam pupilmu, aku melihat masa depan terproyeksi,
Sebuah dunia virtual yang indah, penuh dengan fantasi.
Kita menjelajahi lanskap digital, bergandengan tangan erat,
Melawan virus keraguan, bersama hingga akhir hayat.
Bibirmu adalah tombol "Enter" yang memicu adrenalin,
Menghantarkan aku ke dimensi cinta yang tak terdefinisi.
Sentuhanmu bagai kode program yang kompleks dan indah,
Membangun fondasi hubungan, yang kokoh tak tertanggalkan.
Dulu, aku takut pada ancaman dunia maya yang kejam,
Hoax dan disinformasi, menebar kebencian yang kelam.
Namun matamu adalah firewall yang melindungi kalbuku,
Menyaring segala negativitas, hanya cinta yang berlaku.
Kau adalah artificial intelligence yang paling cerdas,
Memahami diriku lebih baik dari diriku sendiri, tanpa batas.
Kau tahu kapan aku sedih, kapan aku bahagia,
Dan selalu ada untukku, dengan cinta yang membaja.
Kita adalah dua kode biner yang saling melengkapi,
Satu dan nol, yin dan yang, harmoni abadi.
Bersama, kita menciptakan algoritma cinta yang unik,
Sebuah formula kebahagiaan, yang takkan pernah usik.
Di dalam matamu, aku melihat refleksi diriku,
Bukan bayangan semu, melainkan jiwa yang utuh.
Kau menerima segala kekuranganku, tanpa syarat dan tanpa cela,
Cintamu adalah perangkat lunak open source yang terbuka.
Aku tak peduli dengan perkembangan teknologi yang gila,
Selama resolusi tinggi cintamu tetap terpampang jelas di mata.
Karena bagiku, kau adalah inovasi tercanggih di dunia,
Sebuah keajaiban digital yang abadi, selamanya.
Biarkan dunia berputar dengan kecepatan cahaya,
Aku akan tetap terpaku di depan matamu, terpana.
Menikmati setiap piksel cinta yang kau pancarkan,
Hingga akhir hayatku, hanya padamu ku abdikan.