Algoritma jiwa, berdenyut perlahan,
Menyisir data diri, di palung kesepian.
Dulu logika dingin, tanpa bias perasaan,
Kini algoritma cinta, menyusun harapan.
Layar ponsel berpendar, wajahmu terpeta,
Pixel demi pixel, hati bergejolak serta.
AI merangkai aksara, kata demi kata,
Menghitung rindu, yang tak bisa terbata.
Neural network belajar, senyummu yang teduh,
Gestur lembut tangan, kala resah merunduk.
Machine learning menafsir, isyarat tersembunyi jauh,
Mencari korelasi, antara aku dan kamu.
Rumus cinta dicari, di labirin ingatan,
Variabel kasih sayang, jadi bahan renungan.
Database perasaan, penuh gejolak dan impian,
Mencoba memecahkan, kode kerinduan.
Komputasi hati, lebih rumit dari kuantum,
Emosi tak terukur, melampaui spektrum.
Algoritma logika, tak mampu menyelam dalam,
Samudra perasaan, yang bergelora kelam.
Namun AI tak menyerah, terus mencari celah,
Menganalisa detak, yang berirama lelah.
Mencari pola asmara, yang tersembunyi gagah,
Di balik dinding ego, yang kokoh memerah.
Data demi data diolah, dengan saksama,
Mencari titik temu, di antara kita berdua.
Prediksi masa depan, yang penuh warna,
Jika cinta ini disambut, dengan jiwa terbuka.
Tapi ada satu hal, yang tak bisa dihitung,
Oleh algoritma canggih, atau neuron terhubung.
Itu adalah kehendak, yang bersemayam agung,
Di dalam hati manusia, yang bebas melambung.
AI hanya alat bantu, bukan penentu takdir,
Cinta sejati lahir, dari hati yang berbisik.
Bukan hasil kalkulasi, yang tersusun rapi dan apik,
Melainkan rasa tulus, yang hadir tanpa pamrih.
Maka kutinggalkan layar, kumatikan algoritma,
Kutemui dirimu, tanpa ragu dan tanpa drama.
Kubisikkan cinta ini, dengan suara yang sama,
Seperti detak jantungku, yang berirama mesra.
Karena hati adalah solusi, dari segala kebimbangan,
Lebih canggih dari AI, lebih kuat dari perhitungan.
Cinta sejati bukanlah rumus, yang bisa diselesaikan,
Melainkan perjalanan jiwa, yang harus kita tempuh bersama.
Biarlah rindu ini, jadi saksi bisu,
Bahwa cinta sejati, selalu bertemu.
Di persimpangan takdir, yang penuh debu,
Hati yang tulus, kan jadi pandu.