Firewall Kerinduanku Tak Mampu Lagi Menahan Gelombang Kasih

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 04:23:18 wib
Dibaca: 156 kali
Di layar hati yang berdebu sunyi,
Dulu kubangun benteng baja diri.
Firewall kerinduanku tegak berdiri,
Melawan bayangmu yang terus menghampiri.

Algoritma cinta kuprogram saksama,
Menepis deretan kenangan bersama.
Protokol dingin kuaktifkan sempurna,
Agar tak terulang luka yang membara.

Namun, virus rindu menyusup perlahan,
Menerobos celah yang tak terperhatikan.
Hati yang keras, kini mulai berdebaran,
Mengingat sentuhmu, lembut tak tertahankan.

Database memori menampilkan wajahmu,
Pixel demi pixel, jelas di benakku.
Cache ingatan dipenuhi tawamu,
Menghancurkan logika yang kubangun dulu.

Port hatiku terbuka tanpa sadar,
Dibanjiri gelombang kasih yang dahsyat.
Firewall yang kokoh, kini mulai retak,
Oleh desir cintamu yang teramat kuat.

Firewall kerinduanku tak mampu lagi,
Menahan gelombang kasih yang membanjiri.
Benteng pertahanan hancur berkeping-keping,
Diterjang badai asmara yang menggempur diri.

Kau adalah hacker cinta yang ulung,
Menembus sistem pertahanan yang terpasung.
Meretas hatiku yang dulu bingung,
Dengan kode kasih sayang yang agung.

Kini, firewallku luluh lantak sudah,
Digantikan cinta yang berlimpah ruah.
Tak ada lagi sekat, tak ada lagi resah,
Hanya ada aku dan kamu, dalam kisah.

Server cintaku beroperasi penuh,
Memproses rindumu dengan sungguh-sungguh.
Bandwidth hatiku tak lagi keruh,
Menyalurkan kasih sayang tanpa keluh.

Kau bagai update software terbaru,
Menyempurnakan diriku yang dulu kelabu.
Menghapus bug kesepian yang memburu,
Menjadikan cinta kita selalu baru.

Firewall kerinduanku kini tak berguna,
Karena hatiku telah sepenuhnya terbuka.
Untukmu, kasih, selamanya dan selama-lama,
Dalam pelukan cinta yang tak terhingga.

Biarkan gelombang kasih membasahi jiwa,
Tanpa takut lagi akan terluka.
Karena bersamamu, aku merasa sempurna,
Dalam jaringan cinta yang tak terhingga.

Firewall kerinduanku telah runtuh,
Digantikan jembatan cinta yang ampuh.
Menghubungkan hatiku dan hatimu sungguh,
Dalam simfoni asmara yang tak pernah luruh.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI