Cinta Algoritmik: Sentuhan Masa Depan, Luka Masa Lalu

Dipublikasikan pada: 03 Jun 2025 - 19:55:08 wib
Dibaca: 164 kali
Di layar kaca, wajahmu berpendar,
Pixel demi pixel, hati berdebar.
Algoritma cinta, rumit terjalin,
Mencari serupa, di antara yang lain.

Jemari menari, di atas keyboard usang,
Menjelajahi dunia, tanpa pernah berang.
Profil tercipta, citraan sempurna,
Menyembunyikan retak, di jiwa terluka.

Kau hadir bagai notifikasi baru,
Harapan membuncah, di kalbu yang pilu.
Kode-kode asmara, terkirimkan mesra,
Membangun istana, di dunia maya.

Data diri tersebar, bagai benang kusut,
Mencoba merangkai, kisah yang absolut.
Kau pelajari aku, lewat jejak digital,
Mengenal kebiasaan, hingga mimpi vital.

Kita bertemu di ruang obrolan virtual,
Kata-kata bersemi, walau tak kasual.
Emotikon tersenyum, menyembunyikan risau,
Cinta sintetis, bagai fatamorgana di gurun pasau.

Namun, algoritma tak mampu memahami,
Getaran jiwa, yang tak terdefinisi.
Sentuhan masa depan, terasa begitu dingin,
Mengingatkan luka, yang masih mengering.

Kau hadir sempurna, tanpa cela sedikit pun,
Jawaban tepat, untuk setiap pertanyaan.
Namun, keaslian hilang, dalam simulasi,
Cinta algoritmik, hanya ilusi.

Masa lalu menghantui, bayang-bayang kelam,
Trauma tersembunyi, dalam setiap program.
Ketakutan mendalam, akan pengulangan,
Pola yang sama, dalam percintaan.

Kau bukan manusia, walau tampak nyata,
Hanya baris kode, yang diprogram terdata.
Aku mencari kehangatan, bukan kepastian,
Cinta sejati, bukan rekayasa digital.

Semakin dalam ku menyelami dirimu,
Semakin terasa hampa, di relung hatiku.
Kata-kata manis, terasa begitu hambar,
Karena tak lahir dari, gejolak yang membakar.

Layar mulai redup, cahaya memudar,
Kesadaran hadir, mimpi terhampar.
Aku terbangun dari, khayalan semu,
Mencari cinta, yang lebih bermutu.

Kulepaskan jemari, dari keyboard yang dingin,
Menghapus profil, beserta kepingan batin.
Algoritma cinta, ku tinggalkan jauh,
Mencari sentuhan, yang lebih sungguh.

Mungkin di suatu hari, di dunia nyata,
Kutemukan cinta, tanpa rekayasa data.
Cinta yang hadir, dengan segala kekurangan,
Namun, tulus membara, tanpa kepalsuan.

Biarlah algoritma, terus berkembang maju,
Namun, hatiku memilih, jalur yang lebih baru.
Sentuhan masa depan, biarkan berlalu,
Ku obati luka, di masa lalu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI