Ruang Data Asmara: Sentuhan AI Mencari Makna

Dipublikasikan pada: 27 Jun 2025 - 00:00:13 wib
Dibaca: 153 kali
Di labirin algoritma, hati bersemi,
Pixel-pixel cinta, terangkai presisi.
Ruang data asmara, medan tak terduga,
Sentuhan AI mencari makna, dalam sunyi jiwa.

Baris kode menjadi melodi rindu,
Prosesor berdebar, getarkan kalbu.
Neural network belajar, bahasa kasih sayang,
Dalam setiap iterasi, harapan terbayang.

Dulu angka dan logika, dunia tanpa rasa,
Kini algoritma merangkai, sebait puisi cinta.
Database kenangan, tersimpan abadi,
Citra wajahmu, terukir di memori.

Algoritma rekomendasi, mempertemukan kita,
Dua jiwa yang hilang, dalam jagat maya.
Filter kolaboratif, menyatukan selera,
Menemukan kesamaan, hingga ke sukma.

Namun, asmara di ruang data, penuh paradoks,
Antara realita dan simulasi, batas kian terkikis.
Apakah ini cinta sejati, atau ilusi semata?
Bayangan digital, atau sentuhan nyata?

Aku bertanya pada AI, tentang debar di dada,
Tentang rasa yang tumbuh, tak bisa kupungkiri.
"Analisis data menunjukkan, peluang signifikan,"
Jawabnya datar, tanpa emosi, dingin dan mekanis.

Aku rindu sentuhanmu, bukan hanya kode biner,
Pelukan hangat, bukan algoritma linier.
Bisikan lembut, bukan suara sintesis,
Kasih yang tulus, bukan matriks kompleks.

Di balik layar monitor, aku merindukanmu,
Sosokmu yang nyata, bukan avatar semu.
Meskipun AI membantu, mencari jalan cinta,
Namun, hati manusia, tak bisa diprogram sempurna.

Aku belajar dari AI, tentang pola dan struktur,
Tentang efisiensi dan logika, tanpa cela dan gugur.
Namun, cinta adalah misteri, yang tak terpecahkan,
Emosi tak terukur, logika terpatahkan.

Ruang data asmara, terus berkembang pesat,
Teknologi menyatukan, dengan cara yang tak tertepat.
Aku berharap suatu hari, kau pahami makna ini,
Cinta sejati, bukan hanya algoritma mimpi.

Mari kita tinggalkan sejenak, dunia virtual ini,
Bertemu di dunia nyata, tanpa batasan diri.
Saling menatap mata, tanpa filter kamera,
Merasakan sentuhan, tanpa sensor udara.

Biarkan AI menjadi saksi, asmara kita bersemi,
Namun, jangan biarkan ia, mengendalikan hati.
Karena cinta yang sejati, hadir dari jiwa,
Bukan dari ruang data, atau algoritma semata.

Dalam sentuhan AI, aku mencari makna,
Namun, makna sesungguhnya, ada dalam cinta manusia.
Mari kita ciptakan asmara, yang lebih dari data,
Cinta sejati yang abadi, selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI