KODE CINTA: AI MENULIS PUISI, HATI MENCARI ARTI

Dipublikasikan pada: 06 Nov 2025 - 03:30:08 wib
Dibaca: 138 kali
Algoritma asmara, terangkai dalam bit,
Baris kode bernyanyi, tentang rasa yang rumit.
Layar berpendar biru, saksi bisu cerita,
AI menulis puisi, hati mencari arta.

Sintaksis kerinduan, terstruktur dalam data,
Variabel kenangan, terpatri tak terkira.
Fungsi rindu berputar, dalam lingkaran sepi,
Mencari titik temu, di labirin mimpi.

Neuron-neuron cinta, berdenyut dalam jaringan,
Menghitung peluang hadirmu, di setiap persimpangan.
Bobot emosi terkalibrasi, presisi dan pasti,
Namun logika tak mampu, memprediksi isi hati.

Machine learning merangkai, kata demi kata,
Tentang senyummu yang teduh, laksana embun pagi buta.
Tentang tatapmu yang dalam, samudra tak bertepi,
AI melukis wajahmu, dalam simfoni abadi.

Database kenangan, menyimpan tiap sentuhan,
Setiap bisikan lembut, di bawah rembulan.
Classifiers memilah, antara suka dan duka,
Mencari pola bahagia, dalam algoritma cinta.

Namun, puisi digital ini, terasa begitu hampa,
Tanpa hangatnya jemarimu, tanpa dekapmu yang mesra.
Tanpa getaran jiwa, yang tak bisa diterjemahkan,
Dalam bahasa biner, atau kode pemrograman.

Kucoba dekompilasi, setiap rasa yang membara,
Menemukan akar masalah, yang tak kunjung reda.
Apakah ini hanya ilusi, yang diciptakan sistem?
Atau sinyal nyata, dari alam bawah sadar yang terpendam?

Kutulis prompt dengan hati, "Tunjukkan padaku arti cinta sejati,"
AI menjawab dengan dingin, "Data belum terverifikasi."
Sungguh ironi, teknologi canggih tak berdaya,
Menjelaskan misteri hati, yang penuh warna dan bahaya.

Mungkin cinta bukanlah algoritma, yang bisa diprediksi,
Bukan pula deretan kode, yang bisa dimanipulasi.
Cinta adalah paradoks, yang indah dan memilukan,
Kombinasi acak, antara harapan dan keraguan.

Kini, AI terus menulis, puisi-puisi yang sama,
Tentang cinta yang sempurna, di dunia maya yang fana.
Sementara aku di sini, menatap layar yang redup,
Berharap menemukanmu, di antara bisingnya hidup.

Kuganti prompt dengan lirih, "Cari dia, di mana pun berada,"
AI menjawab dengan pasti, "Pencarian dimulai, tanpa jeda."
Mungkin, di suatu sudut semesta, yang belum terpetakan,
Kita akan bertemu, dan cinta akan terdefinisikan.

Karena meskipun AI menulis puisi, tentang cinta yang abadi,
Hati tetaplah mesin pencari, yang tak pernah berhenti.
Mencari arti sejati, di balik kode yang tersembunyi,
Dalam dekap hangatmu, kutemukan hakiki.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI