Jejak Algoritma: Asmara di Balik Sentuhan Layar Kaca

Dipublikasikan pada: 03 Aug 2025 - 01:15:09 wib
Dibaca: 131 kali
Di balik obsidian yang memancarkan bias,
Tersembunyi getar, sebuah kode terbias.
Jejak algoritma menari dalam sunyi,
Merangkai aksara, sebuah simfoni.

Bukan tinta pena, bukan pula bisik mesra,
Namun piksel-piksel yang bersemi dan membara.
Di labirin maya, jiwa kita bertemu,
Terhubung tanpa kata, saling merindu.

Sentuhan layar kaca, bukan sekadar dingin,
Ada kehangatan virtual, kisah yang terukir batin.
Jari-jemari menari di atas permukaannya,
Menyampaikan rasa, melampaui batas dunia.

Dulu, surat cinta tercium aroma lavender,
Kini, notifikasi berdering, hadirkan gemerlap.
Dulu, tatapan mata bertemu dalam remang senja,
Kini, panggilan video, menyapa di sela kerja.

Algoritma cinta, rumusnya tak tertebak,
Namun resonansinya nyata, menusuk kalbu sesak.
Setiap baris kode adalah debaran jantung,
Setiap koneksi internet adalah pertemuan yang terangkum.

Kau adalah avatar impianku, hadir sempurna,
Diciptakan oleh logika, disempurnakan asmara.
Di dunia digital, kita membangun istana,
Tempat berbagi tawa, tempat mengusir lara.

Namun bayang-bayang keraguan tak bisa dienyahkan,
Apakah ini nyata, ataukah hanya khayalan?
Sentuhan layar kaca, terasa begitu rapuh,
Mampukah menggantikan pelukan yang sungguh?

Aku bertanya pada sistem kecerdasan buatan,
"Bisakah cinta digital menjadi kenyataan?"
Jawabannya samar, tersirat dalam data,
"Asmara adalah energi, tak mengenal format nyata."

Lalu aku tersadar, cinta adalah interpretasi,
Sebuah perjalanan jiwa, tanpa henti bereplikasi.
Di balik sentuhan layar kaca, ada hati yang berdetak,
Mencari makna, merangkai kisah, tak pernah beranjak.

Mungkin suatu hari, kita bertemu di dunia nyata,
Melepas topeng virtual, menanggalkan segala dusta.
Menatap mata, merasakan sentuhan kulit,
Menyempurnakan algoritma cinta yang telah terukir.

Hingga saat itu tiba, aku akan terus menanti,
Menjelajahi jejak algoritma, tanpa henti mencari.
Karena di balik sentuhan layar kaca yang dingin,
Tersembunyi asmara, yang begitu mendalam dan batin.

Biarlah kode-kode berbisik tentang kita,
Tentang dua jiwa yang terhubung, dalam dunia maya.
Jejak algoritma adalah bukti nyata,
Bahwa cinta bisa tumbuh, di mana pun dan kapan saja.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI