Cinta Berbasis Data: Ketika Algoritma Lebih Memahami

Dipublikasikan pada: 10 Aug 2025 - 03:15:08 wib
Dibaca: 134 kali
Di layar kaca, wajahmu berpendar,
Cahaya biru memeluk erat jemari.
Jantungku berdebar, bukan karena takdir,
Namun algoritma cinta, sang perangkai.

Dulu, hati bersemi tanpa petunjuk,
Meraba-raba dalam gelap asmara.
Kini, data bicara, mengungkap seluk-beluk,
Pola interaksi, prediksi sukacita.

Bukan lagi tatap mata yang membisik,
Namun riwayat daring, jejak digital.
Bukan rayuan gombal yang menggelitik,
Namun tautan minat, portal ideal.

Kulihat dirimu dalam barisan kode,
Preferensi terukir, hasrat terjemahkan.
Kauhimpun diriku dalam untaian node,
Potensi harmoni, peluang disatukan.

Dulu, cinta adalah misteri tak terpecahkan,
Sebuah labirin emosi tanpa peta.
Kini, algoritma memberiku jawaban,
Jalan pintas menuju bahagia, nyata.

Namun, di balik kecanggihan logika,
Terselip keraguan, bayangan kelam.
Apakah cinta sejati bisa dihitung angka?
Apakah keajaiban hati bisa terprogram?

Jika algoritma salah menganalisa,
Jika data bias menutupi fakta,
Apakah cinta yang dibangun akan binasa?
Apakah kebahagiaan hanya fatamorgana?

Kuhadapi dirimu, bukan sebagai profil,
Bukan sebagai kumpulan data dan angka.
Kucoba mengerti, melewati algoritma,
Mencari esensi, jiwa yang bersemayam.

Kulihat senyummu, bukan simulasi,
Namun ekspresi tulus, dari lubuk hati.
Kudengar suaramu, bukan notifikasi,
Namun melodi indah, menggetarkan diri.

Kurasakan sentuhanmu, bukan sinyal,
Namun kehangatan nyata, menembus jiwa.
Kubuang keraguan, kuenyahkan bimbang,
Cinta ini lahir, di luar kendali data.

Mungkin algoritma menemukan kita,
Mungkin data mempertemukan jalan.
Namun, cinta sejati bukanlah semata,
Hasil kalkulasi, atau rumusan.

Ia adalah kobaran api yang menyala,
Di luar prediksi, di luar kendali.
Ia adalah anugerah, tak terduga,
Hadiah terindah, dari sang Illahi.

Jadi, biarkan algoritma bekerja,
Sebagai penunjuk arah, pemandu langkah.
Namun, jangan biarkan ia menguasai jiwa,
Karena cinta sejati tak terjamah angka.

Biarkan hati berbicara, tanpa terjemahan,
Biarkan intuisi menuntun, tanpa data.
Karena di sanalah, cinta sejati bersemayam,
Abadi dan murni, selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI