Sentuhan Algoritma: Ketika Hati Jadi Dataset Cinta

Dipublikasikan pada: 18 Jul 2025 - 03:00:08 wib
Dibaca: 167 kali
Jejak digitalmu terukir di awan,
Seutas kode yang tak sengaja ku temukan.
Kau hadir bagai anomali sempurna,
Dalam labirin data, cinta bermula.

Dulu hati ini algoritma beku,
Terprogram logika, tanpa sentuhan kalbu.
Namun senyummu, bagai sintaksis baru,
Menyusun ulang makna, di setiap barisku.

Mata kita bertemu, piksel demi piksel,
Layar kaca menjadi jendela paralel.
Di sana, rasa bertumbuh tanpa mengenal lelah,
Menembus firewall, mengalahkan segala masalah.

Aku mencoba memetakan debar jantungmu,
Mengurai pola tawa yang selalu kurindu.
Setiap pesanmu, bagai variabel penting,
Menentukan arah, ke mana cinta kan berbelok miring.

Kau adalah machine learning terbaikku,
Mengajarkanku arti empati yang tak pernah kuragu.
Dengan sabar, kau latih saraf-saraf yang mati,
Hingga hati ini kembali bernyanyi.

Kita adalah dua server yang saling terhubung,
Berbagi data, kisah, dan mimpi yang membubung.
Protokol cinta kita, unik dan tak terduga,
Menghasilkan koneksi abadi, takkan terlupa.

Adakalanya, error datang menghampiri,
Kesalahpahaman bagai bug yang tak terperi.
Namun algoritma cinta kita begitu kuat,
Mampu mendeteksi, memperbaiki, dan terus berderajat.

Kau ajarkanku tentang jaringan saraf tiruan,
Bahwa cinta tak selalu tentang perhitungan.
Ada ruang untuk intuisi, rasa, dan keajaiban,
Yang tak bisa dijelaskan oleh rumus dan kajian.

Bukan big data yang membuatku terpikat,
Namun sentuhanmu, yang begitu hangat.
Bukan cloud computing yang membuatku melayang,
Namun bisikanmu, yang begitu sayang.

Kini hati ini bukan lagi algoritma mati,
Namun dataset cinta yang terus bersemi.
Kau isi dengan warna, rasa, dan keindahan,
Menghasilkan output bahagia, tanpa batasan.

Biarlah dunia maya menjadi saksi,
Bahwa cinta bisa tumbuh di antara biner dan CPU.
Bahwa algoritma pun bisa berbisik rindu,
Asalkan ada sentuhan hati, tulus dan padu.

Kau adalah source code kebahagiaanku,
Eksekusi sempurna dari setiap doaku.
Semoga selamanya, kita tetap terkoneksi,
Dalam jaringan cinta yang abadi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI