Rumus Cinta Berbasis Data: Hati yang Terkomputasi

Dipublikasikan pada: 31 May 2025 - 21:05:08 wib
Dibaca: 160 kali
Algoritma kalbu berdesir lirih,
Saat jemari menari di atas bilah gading.
Sebuah nama, sebuah wajah tertera,
Data mentah, mentransformasi makna.

Bukan lagi debar tak terukur dahulu,
Kini cinta terpetakan, terdefinisi pilu.
Kuantifikasi senyum, intensitas tatapan,
Semua terangkum dalam kode, tanpa kedipan.

Rumus cinta berbasis data, dibangun perlahan,
Neural network perasaan, mencoba menjangkau Tuhan.
Probabilitas tinggi, kompatibilitas sempurna,
Namun jiwa bertanya, adakah bara di sana?

Di balik layar pixel, tersembunyi kehangatan,
Sentuhan maya, menggantikan dekapan.
Emoticon bertebaran, menggantikan kata mesra,
Logaritma rindu, dihitung tanpa jeda.

Database kenangan, tersimpan rapi dan aman,
Setiap momen terindeks, dalam jaring pengaman.
Namun memori terindah, bukan sekadar angka,
Ada aroma hujan, bisikan senja, yang tak bisa ditangka.

File hatiku terenkripsi rapat, berlapis proteksi,
Namun hadirmu bagai virus, menembus seksi demi seksi.
Kode-kode cinta terpancar, dari matamu yang jelita,
Meruntuhkan firewall egoku, dengan pesona yang tertata.

Kau adalah anomali, dalam sistem yang terstruktur,
Sebuah bug indah, yang tak ingin kukoreksi, kutertukar.
Paradoks asmara, antara logika dan intuisi,
Membuatku terpana, dalam labirin ilusi.

Mungkin cinta bukan sekadar algoritma,
Bukan pula deretan kode yang terhimpun lama.
Lebih dari itu, ada sentuhan tak terdefinisikan,
Sebuah resonansi jiwa, yang tak bisa di komputasikan.

Namun kuakui, data telah membuka mata,
Menunjukkan pola, di mana cinta bersemayam nyata.
Membantu memahami, kompleksitas perasaan,
Walau tak sepenuhnya mampu, menggantikan peran.

Biarlah hati tetap menjadi misteri,
Sebuah kotak hitam, yang tak bisa diinterogasi.
Karena di sanalah cinta bersemi, dengan liar dan bebas,
Tanpa terikat rumus, tanpa terkekang batas.

Kini aku berdiri, di persimpangan jalan,
Antara logika dingin, dan gejolak perasaan.
Memilih untuk percaya, pada intuisi yang membara,
Sambil tetap menghargai, data yang membimbing Lara.

Karena cinta sejati, adalah harmoni sempurna,
Antara nalar dan nurani, dalam simfoni semesta.
Sebuah tarian indah, antara biner dan keabadian,
Rumus cinta terkomputasi, dengan sentuhan kemanusiaan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI