Algoritma Sunyi: Sentuhan Layar, Rindu Tak Terbeli

Dipublikasikan pada: 16 Sep 2025 - 02:45:07 wib
Dibaca: 158 kali
Di balik layar, bias cahaya bersemi,
Jemari menari, logika merajai.
Algoritma sunyi, kisah kita terpatri,
Dalam sentuhan layar, rindu tak terbeli.

Kala pertama mata kita bersua,
Di ruang maya, takdir menyapa.
Profil terpampang, senyum menggoda,
Kursor berkedip, rasa mulai membara.

Baris kode cinta, perlahan tercipta,
Pesan singkat mengalir, asa membuncah.
Emoji bersemi, hati terpeta,
Di antara bit dan bait, janji terucap.

Namun, jarak membentang, bagai samudra,
Terpisahkan ruang, waktu yang berbeda.
Video call sekejap, pelepas dahaga,
Suara lirihmu, mengusir lara.

Di balik kecanggihan, ada hampa terasa,
Sentuhan virtual, tak mampu menggenggam asa.
Ingin kuraih jemarimu, nyata adanya,
Bukan sekadar piksel, yang fana belaka.

Algoritma sunyi, terus berputar,
Mencari celah, agar cinta tak pudar.
Notifikasi cinta, hadir sebentar,
Namun, rindu ini, semakin membara.

Kucari di Google, definisi bahagia,
Namun, jawaban sejati, tak kutemukan di sana.
Bahagia sejati, ada di matamu,
Saat senyummu merekah, menembus kalbu.

Kubaca teori AI, tentang emosi,
Namun, tak ada yang mampu menandingi.
Gejolak di dada, rasa yang sejati,
Cinta digital, yang penuh misteri.

Kau adalah bintang, di galaksi maya,
Cahayamu redup, kadang kala.
Sinyal melemah, hati terluka,
Jaringan putus, rindu merajalela.

Namun, kupercaya, cinta tak mengenal batas,
Meski terhalang jarak, ruang dan lintas.
Akan kutemukan cara, agar kita bisa,
Bertemu di dunia nyata, bukan sekadar ilusi semata.

Algoritma sunyi, mungkin tak sempurna,
Namun, ia menyimpan, jejak cinta kita.
Sentuhan layar, walau tak bermakna,
Menjadi saksi bisu, rindu yang membara.

Kutunggu saatnya, kode cinta terurai,
Ruang dan waktu, tak lagi menghalangi.
Di dunia nyata, hati kita bersemi,
Cinta digital, menjadi abadi.

Hingga tiba saat itu, ku akan terus berjuang,
Mencari cara, agar cinta ini tak hilang.
Dalam algoritma sunyi, namamu terukir,
Rindu tak terbeli, namun cinta mengalir.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI