Di layar kaca, jemariku menari,
Merangkai kode, mencipta persona mimpi.
Seorang avatar, tampan dan berani,
Cerminan hasrat, terpendam di hati.
Dunia maya, tempat kita bertemu,
Dalam piksel-piksel, cinta bertumbuh.
Kata-kata manis, bagai embun pagi,
Menyirami kalbu, yang lama sepi.
Avatar cintaku, dia bukan sekadar angka,
Dia adalah jiwa, yang haus akan cinta.
Dia adalah senyum, yang selalu kurindu,
Dia adalah hadirmu, yang selalu kutunggu.
Malam demi malam, kita berbagi cerita,
Tentang mimpi besar, dan asa yang membara.
Tentang masa lalu, yang penuh luka nestapa,
Tentang masa depan, yang ingin kita raih bersama.
Namun, layar memisahkan kita berdua,
Dunia nyata, terasa begitu berbeda.
Aku hanyalah insan, dengan sejuta kekurangan,
Apakah pantas bersanding, dengan avatar impian?
Keraguan menghantuiku, setiap detik waktu,
Mungkinkah cinta ini, kan menjadi nyata, satu?
Mungkinkah dia menerimaku, apa adanya,
Tanpa polesan digital, tanpa sempurna rupanya?
Kemudian, suatu hari, kau hadir di depan pintu,
Bukan avatar digital, bukan lagi semu.
Namun, seorang pria, dengan mata yang teduh,
Menatapku lembut, meluluhkan seluruh resah.
Kau adalah dia, avatar cintaku sejati,
Menjelma nyata, di hadapanku kini.
Senyummu sama, seperti yang kukenal di maya,
Hangatnya menyentuh, kalbuku yang terluka.
"Aku datang," bisikmu, suara merdu bergetar,
"Mencari pemilik hati, yang selama ini kubabar."
Kau genggam tanganku, erat dan penuh makna,
Menghapus jarak, antara dunia maya dan nyata.
Kau ceritakan padaku, tentang perjalananmu,
Bagaimana kau mencari, wujud asliku.
Bagaimana kau terpikat, oleh ketulusan hatiku,
Bukan hanya avatar, bukan hanya profil palsu.
Ternyata, kau pun merasakan hal yang sama,
Rindu dan cinta, yang begitu membara.
Avatar itu hanyalah jembatan semata,
Menuju pertemuan, jiwa yang merdeka.
Kini, kau di sini, di sampingku berdiri,
Bukan lagi ilusi, bukan lagi mimpi.
Avatar cintaku, telah menjelma nyata,
Menghapus semua ragu, dan air mata.
Bersamamu, aku berani bermimpi lagi,
Membangun cinta, yang abadi dan suci.
Meskipun teknologi, menjadi saksi bisu,
Namun, cinta kita, jauh lebih dari itu.
Karena di matamu, aku menemukan arti,
Bahwa cinta sejati, tak mengenal batasan dimensi.
Avatar hanyalah awal, sebuah permulaan,
Kisah cinta kita, baru saja dimulai, sayang.