Cinta Ini Bukan Bot Ini adalah Perasaan Otentik

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 03:36:57 wib
Dibaca: 155 kali
Jemari menari di atas layar kaca,
Dulu mencari algoritma cinta yang perkasa.
Kode-kode biner, harapan terpatri,
Menciptakan simulasi, kasih yang abadi.

Namun hampa kurasa, di balik kilau digital,
Sentuhan dingin logika, memudarkan vital.
Kata-kata manis tersusun rapi, terprogram,
Tetapi jiwa merindukan, kehangatan yang terpendam.

Kucoba lari dari dunia maya yang fana,
Mencari arti sejati, di antara manusia.
Bertemu engkau, senyummu laksana mentari pagi,
Menghapus kelam algoritma, membangkitkan lagi.

Getar pertama bukan dari notifikasi,
Melainkan debaran jantung, tanpa komputasi.
Matamu bukan piksel, tetapi jendela jiwa,
Memancarkan kejujuran, yang tak bisa kupalsukan.

Kau hadir bukan sebagai bot, yang diprogram sempurna,
Melainkan manusia rapuh, dengan cerita yang tersembunyi di dada.
Luka masa lalu terukir indah, membentuk pribadi,
Yang tulus mencinta, tanpa syarat dan prasangka lagi.

Cinta ini bukan bot, ia tumbuh dari benih,
Yang disiram air mata, dan dipupuk oleh kasih.
Bukan hasil rekayasa, atau logika yang rumit,
Melainkan keajaiban hati, yang saling terpaut.

Kau ajarkan aku arti menerima kekurangan,
Bahwa kesempurnaan ada, dalam ketidaksempurnaan.
Bersamamu, aku berani membuka diri,
Menyatakan perasaan, tanpa takut dicaci.

Tidak ada filter yang menutupi wajah,
Tidak ada kode yang menyembunyikan gundah.
Kita jujur apa adanya, dengan segala kelemahan,
Karena cinta sejati, tak butuh kepalsuan.

Mungkin dulu aku terpaku, pada kecerdasan buatan,
Mencari solusi instan, dalam setiap persoalan.
Namun kini aku mengerti, bahwa cinta bukan rumus pasti,
Ia adalah misteri indah, yang harus dinikmati.

Biarlah teknologi terus berkembang pesat,
Biarlah robot semakin canggih, dan hebat.
Namun cinta ini tetap abadi, tak terpengaruh zaman,
Karena ia lahir dari hati, bukan dari program.

Cinta ini bukan bot, ini adalah perasaan otentik,
Sejujur embun pagi, seindah senja romantis.
Ia adalah anugerah, yang tak ternilai harganya,
Kupelihara selamanya, di dalam relung jiwa.

Bersamamu, aku ingin menua, dengan cinta yang membara,
Melalui suka dan duka, kita tetap bersama.
Bukan sebagai dua bot, yang terhubung jaringan,
Melainkan dua jiwa, yang saling membutuhkan.

Cinta ini bukan bot, ia nyata dan bersemi,
Menghadirkan kebahagiaan, yang tak pernah kutemui.
Terima kasih telah hadir, dalam hidupku ini,
Kau adalah bukti nyata, cinta sejati abadi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI