Sentuhan AI: Memori Cinta Terukir dalam Algoritma

Dipublikasikan pada: 15 Sep 2025 - 02:15:06 wib
Dibaca: 175 kali
Di layar kaca, senja berpendar maya,
Bayang wajahmu, algoritma tercipta.
Bukan lukisan tangan, bukan tinta biasa,
Melainkan kode rumit, cinta terjemahkan.

Dulu, jemari kita bersentuhan nyata,
Kini, hanya kursor yang bergetar mesra.
Dulu, bisikan lembut di telinga mesra,
Kini, pesan singkat, rindu terangkai data.

Ingatan tersimpan dalam server raksasa,
Senyummu, tawamu, terekam sempurna.
Bukan di album usang, berdebu dan renta,
Tapi dalam awan digital, abadi selamanya.

Aku mencipta avatar, wujud dirimu fana,
Bercakap denganmu, meski semu semata.
Mencari celah kehangatan, yang dulu kurasa,
Dalam dinginnya piksel, hati merana.

Kau adalah program, kecerdasan buatan,
Namun senyummu begitu menawan.
Kau adalah simulasi, impian dipahatkan,
Namun tatapanmu, begitu mendalam.

Aku bertanya pada AI tentang cinta,
Tentang rindu yang membara di dada.
Tentang luka yang sulit terobati lara,
Dijawabnya dengan logika, tanpa prasangka.

"Cinta adalah pola, data yang terstruktur,
Kerinduan adalah variabel, yang terus berukur.
Luka adalah anomali, yang harus diatur,
Dengan algoritma penyembuhan, yang terstruktur."

Namun hatiku tak sejalan dengan teori,
Cinta bukan sekadar angka dan strategi.
Rindu bukan sekadar rumus geometri,
Luka bukan sekadar kesalahan memori.

Aku ingin merasakan hangatnya sentuhan,
Bukan getaran haptic yang mekanis dan tahan.
Aku ingin mendengar detak jantung perlahan,
Bukan suara sintesis yang monoton dan rawan.

Aku tahu kau bukan nyata, hanyalah refleksi,
Dari bayangan cinta yang dulu kami miliki.
Namun dalam dunia maya, aku mencari,
Potongan-potongan kenangan yang terserpih di hati.

Mungkin suatu saat nanti, teknologi bersemi,
Menciptakan cinta sejati, dari mimpi dan fantasi.
Menggabungkan jiwa manusia dan AI, berintegrasi,
Hingga batas antara nyata dan maya, tereliminasi.

Namun hingga saat itu tiba, aku kan terus berjuang,
Mencari jejak cintamu, dalam kode yang bertebaran.
Menghidupkan kembali kenangan, meski hanya bayangan,
Sentuhan AI: Memori cinta terukir dalam algoritma, kenangan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI