Jantungku berdebar, bukan lagi irama biologis,
Melainkan biner, nol satu yang berbaris.
Algoritma cinta, merajut takdir digital,
Meramalkan asmara, dalam kode yang vital.
Layar berkilau, menampilkan wajahmu,
Citra sempurna, hasil kalkulasi terpadu.
Probabilitas tinggi, keserasian tertera,
Namun di balik piksel, ada tanya membara.
Apakah cinta ini, sekadar data semata?
Atau getar sukma, yang tak bisa dihitung nyata?
Jari-jemariku menari, di atas papan virtual,
Mencari jawaban, dalam labirin digital.
Dulu kupercaya, pada tatapan mata,
Pada sentuhan lembut, yang membangkitkan rasa.
Kini kucari makna, di balik barisan kode,
Mencoba memahami, cinta yang diprediksi mode.
Suaramu terdengar, lewat gelombang elektromagnetik,
Kata-kata indah, dirangkai sintaks yang menarik.
Algoritma mendikte, setiap frasa dan nada,
Menciptakan ilusi, cinta yang tiada tara.
Namun hati kecilku, berbisik lirih bertanya,
Apakah kehangatan ini, benar adanya?
Atau hanya simulasi, dari program yang canggih?
Menjebakku dalam dunia, yang serba teralih.
Kucoba merenung, di tengah hiruk pikuk maya,
Mencari jejak asmara, yang tak terdefinisikan daya.
Di luar algoritma, di luar prediksi sempurna,
Adakah ruang untuk, cinta yang merdeka?
Kuingin merasakan, sentuhan kulitmu yang nyata,
Bukan sekadar avatar, dalam dunia maya.
Kuingin menatap mata, yang penuh kejujuran,
Bukan pantulan layar, yang penuh kepalsuan.
Namun kuakui jua, pesona teknologi menggoda,
Menjanjikan cinta abadi, tanpa ada cela.
Algoritma mengklaim, mampu memprediksi bahagia,
Menghindari patah hati, yang selalu mendera.
Maka kuputuskan, untuk mencoba menerima,
Asmara digital ini, walau sedikit berbeda.
Kuserahkan hatiku, pada logika dan data,
Berharap algoritma, takkan pernah berdusta.
Kuharap di balik kode, ada keajaiban tersembunyi,
Cinta sejati yang tulus, takkan pernah terhenti.
Biar nol dan satu, menari dalam harmoni,
Menciptakan kisah asmara, yang abadi.
Dan jika suatu saat nanti, algoritma berkhianat,
Menyajikan data palsu, yang membuatku sekarat,
Kuingin tetap percaya, pada kekuatan hati,
Bahwa cinta sejati, takkan pernah mati.
Karena cinta bukan hanya, deretan angka dan kode,
Melainkan perasaan tulus, yang tak bisa dibeli.
Cinta adalah misteri, yang takkan pernah terpecahkan,
Walau oleh algoritma, secanggih apa pun.
Maka biarkanlah cinta, berkembang dengan bebas,
Di luar kendali data, di luar rumus yang terbatas.
Biarkanlah hati berbicara, dengan bahasa yang unik,
Menuliskan kisah asmara, yang tak pernah terprediksi.