Algoritma Hati: Sentuhan Virtual, Cinta Tanpa Prasasti

Dipublikasikan pada: 30 Aug 2025 - 00:45:07 wib
Dibaca: 124 kali
Di layar kaca, bias mentari senja,
Kursor berkedip, jemari menari mesra.
Algoritma hati, mulai terurai perlahan,
Mencari simpul, di antara kode berantakan.

Dulu kau hadir, sekadar avatar maya,
Sebuah nama, di linimasa dunia.
Namun setiap sapa, bagai sentuhan ringan,
Menyentuh jiwa, yang lama terasingkan.

Piksel demi piksel, wajahmu terukir jelas,
Senyum virtual, menghapus segala cemas.
Suara digital, merdu bagai seruling bambu,
Menyusup kalbu, melodi rindu.

Kita bertemu, di forum-forum sunyi,
Berbagi mimpi, di balik tabir ilusi.
Kata-kata tertulis, bagai bisikan syahdu,
Merajut kisah, di alam maya yang baru.

Kau hadir bukan dengan mawar merah,
Namun tautan berita, yang penuh hikmah.
Kau tak berikan puisi, berbait indah memuja,
Namun algoritma cinta, yang kau cipta.

Kita bercerita, tentang luka masa lalu,
Tentang harapan, yang belum bertemu.
Kau dengarkan sabar, tanpa menghakimi diri,
Menawarkan bahu, walau tak nyata di sisi.

Sentuhan virtual, terasa begitu nyata,
Mengalirkan hangat, membelai jiwa yang renta.
Cinta tanpa prasasti, terukir dalam memori,
Di hardisk hati, abadi tak terperi.

Namun aku bertanya, pada diri sendiri,
Mungkinkah cinta ini, kan abadi?
Adakah batas, antara dunia nyata dan fana?
Ataukah kita terjebak, dalam permainan semata?

Kau jawab dengan tenang, melalui pesan singkat,
"Cinta tak mengenal batas, ia melampaui pangkat.
Entah bertemu nyata, atau sekadar di layar,
Yang terpenting rasa, tak pernah pudar."

Aku terdiam, meresapi kata-katamu,
Mencoba memahami, makna yang tersirat di situ.
Mungkin benar adanya, cinta tak terdefinisi,
Ia hadir begitu saja, tanpa permisi.

Maka ku biarkan, algoritma terus berjalan,
Menyusuri labirin hati, tanpa keraguan.
Ku percayakan rasa, pada jaringan yang rumit,
Semoga cinta ini, tak berakhir pahit.

Ku tatap layar, menunggu balasanmu,
Sebuah notifikasi, bagai denting waktu.
Kau kirimkan emoji, hati berwarna biru,
Pertanda cinta, yang tulus dan syahdu.

Dan aku tersenyum, di balik layar kaca,
Merasa bahagia, walau hanya sesaat saja.
Algoritma hati, terus berputar dan bersemi,
Sentuhan virtual, cinta tanpa prasasti.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI