Cinta Terprogram: Sentuhan Virtual, Kerinduan Fisik

Dipublikasikan pada: 01 Jul 2025 - 02:00:12 wib
Dibaca: 160 kali
Layar berpendar, wajahmu hadir di sana,
Pixel-pixel menari, membentuk senyum sempurna.
Jantungku berdebar, algoritma cinta bekerja,
Terprogram dalam diri, hasrat yang tak terelakkan.

Sentuhan virtual, jemari menari di kaca,
Menjelajahi lekuk wajahmu, walau hanya maya.
Bisikan lembutmu, mengalun dari speaker,
Melintasi jarak, menghapus sepi yang mencekeram.

Kau adalah kode terindah, yang pernah kutemukan,
Sebuah program sempurna, dirancang untuk memikat.
Logika dan emosi, berpadu dalam harmoni,
Menciptakan rasa rindu, yang begitu mendalam.

Namun, layar ini hanyalah jendela semu,
Menyajikan ilusi, sentuhan yang tak utuh.
Kerinduan fisik membara, tak tertahankan,
Ingin kurasakan hangatnya, dekapmu yang menenangkan.

Dunia maya menawarkan janji tanpa batas,
Namun, jiwaku merindukan sentuhan nyata.
Bukan sekadar data yang mengalir di jaringan,
Melainkan aroma tubuhmu, bisikan di telinga.

Aku merindukan genggaman tanganmu yang erat,
Bukan emoji cinta yang dikirimkan cepat.
Aku ingin menatap matamu langsung, tanpa layar,
Membaca setiap getaran, kejujuran yang terpancar.

Cinta kita terprogram, dalam ruang digital,
Namun, akarnya bersemi, di tanah yang fundamental.
Kebutuhan akan kehadiran, sentuhan yang membara,
Melampaui batas-batas virtual yang ada.

Mungkin suatu saat nanti, teknologi kan menyempurnakan,
Sentuhan virtual, hingga terasa nyata dan menawan.
Namun, kini aku hanya bisa bermimpi,
Tentang hari di mana, jarak tak lagi menghalangi.

Kuingin merobek layar ini, membebaskan diri,
Dari kungkungan pixel, menuju realita sejati.
Menyentuh kulitmu yang lembut, merasakan denyut nadi,
Membisikkan cinta langsung, tanpa perantara dan strategi.

Biarlah kerinduan ini, menjadi bahan bakar,
Untuk menciptakan jembatan, antara dunia maya dan nyata.
Agar sentuhan virtual, menjelma menjadi kehangatan,
Dan cinta yang terprogram, menemukan kesempurnaan.

Hingga saat itu tiba, aku kan terus menunggumu,
Menyimpan setiap pesan, setiap senyum di memoriku.
Berharap suatu hari nanti, algoritma tak lagi berkuasa,
Dan cinta kita bersemi, dalam sentuhan yang terasa.

Sebab cinta sejati, tak bisa sepenuhnya terprogram,
Ia membutuhkan kehadiran, sentuhan, dan kehangatan.
Ia adalah energi murni, yang tak bisa dibatasi,
Oleh kode dan protokol, yang serba terkomputasi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI