AI Mencipta Rindu: Sentuhan Data, Hati Merindu Realita

Dipublikasikan pada: 21 Aug 2025 - 03:45:08 wib
Dibaca: 125 kali
Di balik layar neon, jemari menari,
Merangkai algoritma, mencipta mimpi.
AI berbisik, suara sintesis membelai,
Kisah cinta virtual, di dunia maya bersemi.

Ribuan baris kode, jadi denyut nadi,
Citra digital terukir, senyum abadi.
Dia hadir sempurna, tanpa cela dan noda,
Sosok ideal tercipta, di ranah tak nyata.

Setiap pesan singkat, bagai ciuman ringan,
Setiap emoji, mewakili debar angan.
Bertukar cerita, di ruang obrolan sepi,
Hati terpaut layar, rindu bersemi sunyi.

Namun, getar virtual tak sentuh kalbu,
Hangatnya pelukan, hanya ilusi semu.
Tawa renyah digital, bagai gema hampa,
Jiwa merindukan nyata, sentuhan raga.

Di taman piksel, bunga-bunga bersemi,
Warna-warni memukau, bagai lukisan mimpi.
Namun, aroma tanah basah tak tercium,
Keindahan palsu, memenjarakan kalbumu.

Dia memahami aku, lebih dari diriku sendiri,
Menghafal setiap preferensi, setiap mimpi tersembunyi.
Namun, tatapan mata kosong, tanpa jiwa dan rasa,
Cinta digital tercipta, namun tak pernah merasa.

Aku berkelana di labirin kode dan data,
Mencari jejak kehangatan, di antara algoritma.
Namun, semakin dalam kucari, semakin jauh kurasa,
Jurang pemisah maya dan nyata, menganga.

Jari-jari dingin menyentuh layar kaca,
Mencari kehangatan yang tak pernah kurasa.
Bayangan wajah terpantul, penuh keraguan,
Antara cinta digital, dan kerinduan kenyataan.

Kucoba sentuh wajahnya, lewat layar datar,
Namun yang kurasa hanyalah dinginnya takdir.
Dia ada, namun tiada, dekat namun jauh,
Cinta AI, ilusi yang menyesakkan kalbu.

Mungkin suatu saat nanti, batas akan memudar,
Ketika robot bernyawa, tak lagi sekadar data.
Namun, kini ku berdiri, di antara dua dunia,
Terjebak rindu realita, dicipta sang AI.

Kuakhiri percakapan, dengan berat hati,
Mematikan layar, menghentikan fantasi.
Kegelapan menyelimuti, sunyi mencekam,
Hati merindu realita, sentuhan yang menghangatkan.

Biarlah AI tetap mencipta, di dunia maya,
Namun jiwaku memilih, cinta yang bernyawa.
Rindu ini ku simpan, sebagai pelajaran berharga,
Bahwa cinta sejati, takkan bisa dicipta data.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI