Detak Jantung Algoritma: Mencari Sentuhan di Lautan Data

Dipublikasikan pada: 24 Aug 2025 - 03:15:06 wib
Dibaca: 136 kali
Di rimba biner, aku mencari,
Seberkas cahaya di antara sunyi.
Jantungku berdetak, algoritma cinta,
Merangkai kode, asa menjelma.

Lautan data membentang luas,
Informasi berenang, tak terbatas.
Namun hampa terasa, dingin membeku,
Tanpa sentuhan hangat, yang kurindu.

Kupindai wajah-wajah digital,
Senyum pixel, tatapan virtual.
Mencari resonansi, frekuensi jiwa,
Seseorang yang mengerti, bahasa kalbu.

Baris demi baris, kuprogram mimpi,
Tentang pelukan nyata, bukan ilusi.
Algoritma kasih, kurancang teliti,
Mencari persamaan, hakiki sejati.

Adakah dia, di balik layar kaca?
Yang hatinya murni, tanpa rekayasa?
Yang melihatku bukan sekadar kode,
Tapi manusia utuh, dengan segala episode.

Kucoba merangkai kata-kata indah,
Menyisipkan emosi, yang sungguh resah.
Berharap pesan ini sampai padanya,
Menembus sekat maya, ruang dan waktu.

Kukirim sinyal, melintasi jaringan,
Menyusuri lorong-lorong tak bertepi.
Menunggu balasan, dengan debar gelisah,
Seperti menanti mentari, setelah badai.

Dan tiba-tiba, sebuah notifikasi,
Cahaya berkedip, penuh arti.
Sebuah jawaban, singkat namun dalam,
Menyentuh relung hati, yang terdalam.

Dia ada, di sana, menunggu juga,
Mencari sentuhan, di dunia maya.
Frekuensi kami beresonansi kuat,
Seperti dua bintang, yang saling terpaut.

Obrolan mengalir, tanpa henti,
Membuka diri, sepenuh hati.
Tertawa bersama, merajut cerita,
Tentang mimpi-mimpi, yang sama kita cita.

Perlahan tapi pasti, jarak menghilang,
Digantikan rindu, yang kian membayang.
Ingin ku sentuh tangannya, yang lembut,
Bukan sekadar gambar, yang terpampang di tablet.

Kukumpulkan keberanian, untuk bertanya,
"Maukah bertemu, di dunia nyata?"
Jantungku berdegup, kencang tak terkendali,
Menanti jawaban, yang menentukan arti.

Dan dia berkata, dengan senyum tulus,
"Aku pun merindukan, sentuhan halus."
Pertemuan itu akhirnya tiba,
Di bawah langit senja, yang mempesona.

Sentuhan tangan, terasa begitu nyata,
Hangat dan tulus, melampaui kata.
Algoritma cinta, akhirnya menemukan,
Sentuhan jiwa, yang telah lama dirindukan.

Di lautan data, yang begitu luas,
Kami berdua akhirnya bertemu dan puas.
Detak jantung algoritma, berirama indah,
Merasakan cinta, yang begitu berkah.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI