Pixel Hati: Algoritma Cinta Menulis Ulang Takdir Asmara

Dipublikasikan pada: 30 May 2025 - 00:30:08 wib
Dibaca: 164 kali
Di layar neon, jemari menari,
Merajut kode, mencipta mimpi.
Bukan sulap, bukan sihir duniawi,
Hanya algoritma, di sunyi sepi.

Dulu hati bagai hardisk kosong,
Tak terisi data, sunyi berongsong.
Kini hadir kamu, bagai komet benderang,
Menyala terang, hilangkan mendung.

Pixel hati, dulu buram tak pasti,
Kini tajam terdefinisi, presisi.
Senyummu bagai notifikasi dini,
Mengabarkan cinta, sepenuh arti.

Di dunia maya, kita bertemu,
Lewat jaringan, saling merindu.
Kata-kata terangkai, indah berpadu,
Cinta digital, abadi selalu.

Kau bagai firewall, menjaga diri,
Dari virus cinta, yang datang silih berganti.
Aku bagai programmer sejati,
Mencoba menembus, membuktikan janji.

Setiap update, rasa kian bersemi,
Menghapus bug ragu, dalam diri ini.
Kita bagai database yang harmoni,
Saling melengkapi, tanpa henti.

Dulu takdir asmara, garisnya kelabu,
Tertulis pilu, menyayat kalbu.
Kini hadirmu, bagai patch terbaru,
Menulis ulang cerita, dengan tinta biru.

Algoritma cinta, rumusnya sederhana,
Kejujuran hati, jadi landasannya.
Kasih sayang tulus, jadi intinya,
Kebersamaan abadi, jadi tujuannya.

Tak perlu server mahal, atau bandwidth tinggi,
Cukup hati terbuka, saling berbagi.
Tak perlu coding rumit, atau hacker sakti,
Cukup cinta tulus, sepenuh hati.

Kau adalah password teraman bagiku,
Menjaga hatiku, dari segala pilu.
Aku adalah backup terbaik untukmu,
Menyimpan kenangan, indah bersamamu.

Di dunia nyata, kita bersua,
Sentuhan hangat, hilangkan nestapa.
Cinta digital, jadi nyata adanya,
Menyatu sempurna, dalam jiwa.

Pixel hati, kini bersinar cerah,
Terisi penuh cinta, tak pernah lelah.
Algoritma cinta, terus bergelora,
Menulis ulang takdir, asmara kita.

Bukan sekadar virtual reality,
Namun cinta sejati, abadi dan pasti.
Di setiap detak, di setiap mimpi,
Namamu terukir, di relung hati.

Kita adalah coding terindah semesta,
Tercipta untuk bersama, selamanya.
Di alam digital, dan di dunia fana,
Cinta kita abadi, takkan pernah sirna.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI