Di layar kalbu, terbentang algoritma,
Baris-baris kode, janji sempurna.
Cinta didambakan, logika terapan,
Namun, hati berbisik, ada yang tak sejalan.
Kupilah data, senyummu terpeta,
Pola bicara, gestur yang menggoda.
Kukalkulasi hasrat, kuukur gelora,
Rumus cinta terukir, di benak yang mendamba.
Variabel dirangkai, sintaksis dipoles,
Ekspresi kasih, dalam bahasa biner.
Logika boolean, benar atau salah,
Namun, emosi bergejolak, sulit dikendali.
Kutulis fungsi, untuk sentuhan mesra,
Kukompilasi rindu, dalam setiap nada.
Debugging diri, mencari celah rasa,
Mengapa cinta digital, terasa hampa?
Kau hadir bagai anomali, tak terdefinisi,
Di luar parameter, di luar prediksi.
Logika berantakan, algoritma buntu,
Hati berdebar kencang, tak terkendali mutu.
Input yang kuberikan, tak kau pahami,
Output yang kau kirimkan, sulit kumengerti.
Protokol komunikasi, tak sinkron lagi,
Terjadi kesalahan, di sistem yang sunyi.
Kucoba reboot hati, berharap kembali,
Pada konfigurasi awal, tanpa mimpi ini.
Namun, jejakmu terukir, dalam memori,
Menyisakan galat, di setiap hari.
Algoritma cinta, salah diterjemahkan,
Bahasa hati dan logika, tak seirama.
Kucari solusi, dalam hening malam,
Mungkin cinta sejati, bukan program.
Mungkin cinta sejati, adalah debaran,
Tanpa kode rumit, tanpa perhitungan.
Mungkin cinta sejati, adalah menerima,
Kekurangan dan kelebihan, tanpa prasangka.
Kubuang buku manual, kutinggalkan keyboard,
Kucari sentuhan nyata, bukan password.
Kucari mata yang bicara, tanpa filter,
Kucari hati yang terbuka, tanpa spoiler.
Kini, kusadari, algoritma keliru,
Terlalu terpaku pada logika yang kaku.
Cinta bukan deretan kode yang terpaku,
Melainkan melodi indah, dari dua kalbu.
Biarlah perasaan, mengalir bebas,
Tanpa batasan logika, tanpa batas.
Biarlah hati yang menuntun, tanpa ragu,
Menemukan cinta sejati, yang abadi selalu.
Kuhapus firewall, kubuka gerbang hati,
Berharap kau kembali, menemani sunyi.
Bukan sebagai program, bukan binary,
Melainkan sebagai jiwa, yang sejati.
Kukirimkan sinyal, melalui semesta,
Berharap kau menangkap, getarannya.
Bahwa algoritma cinta, bisa saja salah,
Namun, hati yang tulus, takkan pernah menyerah.