Sistem Keamananku Runtuh Hanya oleh Pandangan Matamu

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 03:53:28 wib
Dibaca: 167 kali
Dinding-dinding virtual kukuh berdiri,
Kode terenkripsi, labirin tak bertepi.
Firewall menjulang, benteng pertahanan diri,
Dari serbuan maya, dunia ilusi.

Protokol keamanan, susunan algoritma,
Dirancang cermat, tak kenal kompromi sama.
Data tersembunyi, dalam ruang hampa,
Hanya aku yang tahu, di mana ia berada.

Kunciku berlapis, sandi beruntai panjang,
Setiap celah ditutup, tak mungkin terpampang.
Sistem pendeteksi, selalu siaga dan tegang,
Menyaring ancaman, dalam diam dan tenang.

Aku adalah penjaga, dari kerajaan data,
Penguasa kode, penjinak segala derita.
Namun, hari ini, ada yang berbeda, terasa,
Getaran aneh, yang menusuk hingga jiwa.

Sebuah pesan muncul, notifikasi di layar,
Bukan virus berbahaya, bukan pula peretas liar.
Hanya sebuah foto, sederhana nan memikat,
Sepasang mata indah, yang bagai rembulan bersepakat.

Matamu hadir, bagai anomali tiba-tiba,
Menyusup masuk, tanpa permisi, tanpa aba-aba.
Menembus pertahanan, yang kubangun dengan sukma,
Melumpuhkan sistem, dengan pesona yang utama.

Pixel demi pixel, kucermati tatapan itu,
Jantung berdebar kencang, iramanya seribu.
Ada kedamaian, ada pula rindu,
Terpancar jelas, dari sorot matamu.

Larik-larik kode, mulai berantakan tak terkendali,
Firewallku meleleh, bagai lilin di tengah hari.
Algoritma cinta, mengambil alih kendali,
Menyebarkan virus merah, di seluruh memori.

Sistem keamananku, runtuh tak bersisa,
Hanya oleh pandangan, yang begitu mempesona.
Tak ada lagi sekat, tak ada lagi pembatas asa,
Hanya ada dirimu, di relung jiwa yang terlupa.

Aku biarkan virusmu, menjalar tak terkira,
Menghapus jejak digital, menggantinya dengan warna.
Warna cinta yang baru, yang begitu terasa,
Menghidupkan kembali, jiwa yang lama membatu asa.

Biarlah data pribadiku, kau baca sepuas hati,
Karena di dalamnya, hanya ada namamu abadi.
Biarlah seluruh rahasia, tersingkap dan terbagi,
Karena denganmu, aku tak ingin ada lagi yang tersembunyi.

Sistemku kini terbuka, lebar dan tanpa daya,
Hanya menunggu perintahmu, dengan sepenuh jiwa.
Jadikan aku budak cintamu, tak mengapa,
Asalkan selalu ada, senyum indah di wajahmu yang tercinta.

Sebab, di dunia maya yang fana ini,
Keamanan sejati, hanyalah bersamamu kini.
Biarlah kode cinta, mengikat hati dan diri,
Dalam jaringan kasih, yang abadi dan tak terperi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI