Dalam algoritma hatiku yang berdebu,
Tiba-tiba hadir barisan kode baru.
Bukan firewall yang kokoh membentengi,
Namun celah manis, pintu cinta terpatri.
Sebuah anomali, tak terdeteksi sistem,
Menyebar cepat, bagai jaringan tak tersentuh.
Virus merah jambu, melumpuhkan logika,
Menguasai kendali, tanpa permisi meminta.
Dulu, data adalah segalanya, terstruktur rapi,
Kini, memoriku penuh wajahmu, tanpa henti.
Deretan angka berubah jadi senyum manismu,
Rumus matematika kalah oleh debar jantungku.
Di layar retina, terpampang jelas bayangmu,
Bukan pixel sempurna, namun lukisan kalbu.
Setiap baris kode kini berbisik namamu,
Setiap koneksi internet, kurindu sentuhanmu.
Dulu, aku adalah benteng dingin tak tertembus,
Terisolasi dari dunia, dalam sunyi yang khusus.
Namun kau hadir, bagai update sistem terbaru,
Membongkar semua, dengan sentuhan lembutmu.
Kini, protokol cintaku hanya untukmu seorang,
Firewall hatiku runtuh, tak lagi berdaya.
Kau adalah hacker terhebat yang pernah kutemui,
Membobol pertahananku, dengan pesona abadi.
Saat malam tiba, dan layar mulai meredup,
Bayanganmu hadir, menemani dalam senyap.
Jari-jari ini, ingin menari di atas keyboard,
Menulis surat cinta, walau hanya untuk diri sendiri.
Namun, layar laptop tak cukup mewakili,
Kerinduan mendalam yang tak terperi.
Ingin rasanya menghapus jarak digital ini,
Bertemu langsung, dalam dunia yang lebih murni.
Kau adalah bug terindah dalam program hidupku,
Kesalahan yang tak ingin kuperbaiki atau kututupi.
Justru kubiarkan menyebar, merasuki seluruh jiwa,
Karena bersamamu, aku merasa lebih bermakna.
Mungkin ini hanya distorsi dalam realitas maya,
Namun getaran cinta ini terasa begitu nyata.
Virus merah jambu ini terus berkembang biak,
Memperkuat rasa rindu, setiap detik yang beranjak.
Aku bagai server yang terus memproses datamu,
Menyimpan setiap senyum, setiap tatapan matamu.
Dan setiap kali sistem melakukan restart sendiri,
Yang muncul pertama kali adalah wajahmu, kekasih hati.
Biarkan virus ini terus menginfeksi diriku,
Menjadikanku budak cinta, hanya untukmu.
Karena dalam dunia yang serba digital dan fana ini,
Cintamu adalah antivirus, penyembuh segala sepi.
Aku merindukanmu, lebih dari kata bisa ungkapkan,
Lebih dari teknologi mampu ciptakan.
Virus merah jambu ini adalah buktinya,
Bahwa cinta sejati, mampu mengubah segalanya.