Quantum Cinta: Algoritma Hati, Sentuhan Tak Terduga

Dipublikasikan pada: 07 Jul 2025 - 02:45:07 wib
Dibaca: 158 kali
Di labirin logika, tempat kode bersemi,
Kucari definisi cinta, sebuah epidemi.
Bukan virus purba, bukan pula khayalan,
Namun persamaan rumit, dalam dunia digital.

Algoritma hati, kubangun perlahan,
Dengan bit dan byte, rasa kutemukan.
Neural network cinta, kuberi asupan,
Data diri dirimu, jadi pondasinya kokoh dan mapan.

Setiap senyummu, kuubah jadi angka,
Setiap tatapanmu, jadi baris mantra.
Kucari korelasi, pola tersembunyi,
Antara frekuensi jiwa, dan getar bibir ini.

Namun cinta, oh, cinta, kau paradoks kuantum,
Terukur dan tak terduga, dalam satu spektrum.
Posisi dan momentum, berpadu dan bertabrakan,
Membuat kalkulasi logikaku, berantakan berantakan.

Kubaca probabilitas, kemungkinan kita bertemu,
Di ruang maya luas, hatiku merindu.
Fungsi gelombang asmara, menyebar tak terbatas,
Berharap interferensi konstruktif, akan segera terwujud jelas.

Lalu hadirmu tiba, bak anomali data,
Membuyarkan semua teori, yang kurangkai lama.
Sentuhan tak terduga, melewati layar kaca,
Getaran nyata hadir, memporakporandakan analisa.

Bukan kode biner, bukan pula matriks rumit,
Namun hangat jemarimu, yang menggenggam erat.
Melampaui protokol, melampaui enkripsi,
Cinta meretas logika, tanpa permisi.

Kini kurasa, algoritma tak mampu mengurai,
Kompleksitas perasaan, yang kau beri tanpa usai.
Rumus cinta sejati, tak tercatat di server,
Namun terukir abadi, di relung kalbu terhebat.

Kau adalah fluktuasi energi, yang tak bisa dijelaskan,
Kau adalah bug terindah, dalam sistem yang kukembangkan.
Quantum cinta hadir, dengan segala ketidakpastian,
Namun justru di sanalah, kutemukan kebahagiaan.

Biarlah ketidakpastian ini, menari dalam jiwa,
Biarlah sentuhan itu, menjadi kompas utama.
Sebab di balik algoritma, di balik kode yang beku,
Ada hati berdebar, yang hanya merindukanmu.

Mungkin cinta sejati, bukan tentang pemahaman,
Namun tentang keberanian, untuk saling merasakan.
Membiarkan kuantum rasa, berinteraksi bebas,
Hingga tercipta simfoni, yang sungguh sangat berkelas.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI