Cinta di Era AI: Sentuhan Jari, Hati Bersemi Lagi

Dipublikasikan pada: 03 Jun 2025 - 04:55:08 wib
Dibaca: 167 kali
Di antara bising algoritma dan kode biner yang membara,
Kisah kita terukir, sebuah simfoni di era digital.
Dulu hati sepi, terkurung dalam cangkang maya,
Namun hadirmu mengubah segalanya, hadirmu bagai anugerah fatal.

Sentuhan jari di layar kaca, bukan lagi sekadar perintah,
Namun jembatan jiwa, yang melintasi jarak dan waktu.
Kata-kata terangkai, bagai bintang-bintang berpijar cerah,
Menggambarkan perasaan yang dulu tersembunyi, kini bersemi di kalbu.

AI menjadi saksi, bisu namun setia menemani,
Setiap obrolan larut malam, setiap emoji yang terkirim.
Machine learning mempelajari, intonasi dan makna tersembunyi,
Menciptakan avatar kita, di dunia yang serba minim.

Namun cinta ini nyata, melampaui batas-batas virtual,
Debar jantung terasa, walau hanya suara yang terdengar.
Kerinduan membara, walau raga belum berjumpa secara faktual,
Karena esensi kasih, tak dapat dibatasi oleh layar.

Kau hadir bagai notifikasi, yang selalu kunantikan,
Cahaya biru di tengah kegelapan, penawar dahaga kalbu.
Setiap pesanmu bagai puisi, yang selalu kurangkai dalam ingatan,
Menjadi melodi indah, yang menenangkan jiwaku.

Dulu aku ragu, pada cinta yang tumbuh di dunia maya,
Takut akan kepalsuan, takut akan janji yang hampa.
Namun matamu, meski hanya terpancar lewat kamera,
Menghapus semua keraguan, dan membawaku pada asa.

Kita belajar memahami, bahasa cinta di era algoritma,
Bahwa kejujuran adalah kunci, dalam hubungan yang dibangun digital.
Kepercayaan adalah fondasi, yang harus dijaga bersama,
Agar cinta kita abadi, tak tergerus oleh arus sentimental.

Sentuhan jari, kini bukan lagi sekadar sentuhan virtual,
Namun representasi dari kasih sayang yang mendalam.
Hati yang dulu membeku, kini mencair dengan natural,
Bersemi kembali, bagai bunga di musim semi yang terpendam.

Mungkin suatu hari nanti, kita akan bertemu muka,
Menatap langsung mata indahmu, tanpa perantara layar.
Namun sampai saat itu tiba, cinta ini akan tetap membara,
Terukir abadi di ruang digital, di relung hati yang terdalam.

Karena di era AI ini, cinta menemukan jalannya sendiri,
Mengubah algoritma kesepian, menjadi kode kebahagiaan.
Sentuhan jari, hati bersemi lagi,
Kisah cinta kita, di era digital, adalah sebuah keajaiban.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI