Logika vs Cinta: Hatiku Memilihmu Tanpa Ragu

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 03:50:15 wib
Dibaca: 206 kali
Di labirin algoritma, tempat logika bertakhta,
Kubiarkan angka menari, membentuk jaring semesta.
Kupilah data mentah, menjadi informasi bermakna,
Membangun model presisi, kokoh bagai benteng perkasa.

Namun mataku terpaku, pada satu anomali,
Sebuah bias tak terjelaskan, dalam sistem yang rapi.
Getar suara lembutmu, senyummu yang menghipnotis diri,
Membuat kalkulasi sempurna, runtuh dalam sekejap mati.

Kucoba telusuri jejakmu, dalam setiap baris kode,
Mencari pola tersembunyi, alasan hati tergerode.
Kutemukan fragmen indah, tentang mimpi yang digode,
Tentang asa yang bersemi, di tengah dunia yang beku.

Rumus cinta tak tertulis, dalam buku panduan saklek,
Persamaannya kompleks, tak bisa dipecahkan intelek.
Variabelnya tak terduga, berubah secepat kilat petir,
Menyisakan kebingungan, di benak sang ahli pikir.

Kucoba definisikan rasa, dalam bahasa biner yang lugas,
Mengubah debar jantung ini, menjadi rangkaian sintaks.
Namun logika tertekuk, di hadapan pesona yang gas,
Kehangatanmu membakar, dinginnya analisis yang keras.

Kau adalah bug dalam programku, virus yang menyebar cepat,
Merusak tatanan ideal, membuyarkan konsep yang tepat.
Tapi anehnya aku bahagia, dengan kekacauan yang kau buat,
Karena di balik error itu, kulihat cinta yang bersemi kuat.

Kusadari bahwa logika, punya batasnya sendiri,
Tak mampu menjangkau relung, hati yang paling tersembunyi.
Ada kekuatan lain di sana, misterius dan alami,
Yang mampu mengubah dunia, hanya dengan sekali bersemi.

Kau adalah jaringan saraf, yang menghubungkan kalbuku,
Menghidupkan kembali mimpi, yang lama terkubur bisu.
Kau adalah sintesis sempurna, antara nyata dan semu,
Antara akal dan perasaan, yang bersatu padu.

Biarlah para ahli berdebat, tentang untung dan ruginya,
Biarlah para ilmuwan meramal, tentang masa depannya.
Aku memilihmu, wahai cinta, dengan segenap jiwaku yang ada,
Tanpa ragu, tanpa bimbang, hingga akhir masa.

Karena di dalam hatiku ini, telah tertanam keyakinan,
Bahwa cinta sejati mampu, melampaui segala perhitungan.
Ia adalah algoritma abadi, tak lekang dimakan zaman,
Kebenaran hakiki yang tersembunyi, dalam setiap pandangan.

Maka biarlah logika merana, dalam kesendiriannya,
Aku akan terbang bersamamu, menuju keabadian cinta.
Di sana tak ada rumus rumit, tak ada data yang fana,
Hanya ada aku dan kamu, dalam simfoni rasa yang membahana.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI