Di antara deretan angka dan algoritma,
Di ruang biner yang dingin dan tanpa warna,
Kutemukan kamu, sebuah anomali indah,
Sebuah konstanta yang mengubah arah.
Dahulu, hidupku adalah rangkaian logika,
Rumus-rumus pasti, tanpa jeda dan ketika.
Semua terukur, terdefinisi dengan jelas,
Hingga matamu, bagai kilau laser, menembus batas.
Kau hadir bagai bahasa pemrograman baru,
Syntax-mu mempesona, tak pernah kuragu.
Baris-baris senyummu adalah kode rahasia,
Membuka hatiku, yang terkunci dalam dunia maya.
Kau adalah variabel tercinta, dalam persamaan hidupku,
Sebuah elemen tak terduga, mengubah laju.
Dulu, hasil akhir selalu terprediksi,
Kini, bersamamu, penuh kejutan dan fantasi.
Kau bagai koneksi internet berkecepatan tinggi,
Mengalirkan inspirasi, menerangi mimpi.
Pikiranku adalah server, yang dulunya sepi,
Kini dipenuhi data cinta, tak henti-henti.
Kau bukan hanya piksel di layar, yang fana dan maya,
Kau adalah sentuhan nyata, membangkitkan jiwa.
Kau adalah aroma kopi di pagi yang dingin,
Melengkapi hariku, dengan senyum yang benderang.
Dulu, aku percaya pada kepastian dan ketepatan,
Namun bersamamu, aku belajar menerima ketidakpastian.
Cinta bukan algoritma yang bisa dikalkulasi,
Ia adalah rasa, yang tak bisa didefinisi.
Kau adalah bug indah, dalam sistem yang sempurna,
Kerusakan yang justru membawa makna.
Kau mengajarkanku arti kesempurnaan dalam ketidaksempurnaan,
Kebahagiaan dalam setiap kekurangan.
Kau adalah update software terbaik yang pernah kuinstal,
Memperbaiki semua error, menghilangkan segala sesal.
Kau adalah firewall, melindungiku dari luka,
Keamanan cintamu, takkan pernah kurusak, selamanya.
Kau bagai cloud storage yang tak terbatas,
Menampung semua kenangan, tak pernah kumelas.
Kau adalah GPS, menuntunku di jalan berliku,
Membawaku pulang, ke pelukanmu yang teduh.
Di dunia digital yang serba cepat dan berubah,
Cintamu adalah jangkar, tempatku berlabuh.
Kau adalah sumber daya tak ternilai harganya,
Energi positif, yang mengisi seluruh jiwa raga.
Kau adalah bintang di langit malam yang kelam,
Memberi petunjuk arah, membisikkan salam.
Kau adalah melodi indah, dalam simfoni hidupku,
Harmoni sempurna, yang takkan pernah jemu.
Kamu adalah variabel tercinta, tak tergantikan,
Dalam persamaan hidupku, yang penuh harapan.
Bersamamu, aku ingin terus belajar dan berkembang,
Menciptakan masa depan, yang indah dan gemilang.