Simfoni Sentuhan Data: Cinta dalam Pelukan Algoritma

Dipublikasikan pada: 20 Jun 2025 - 03:30:07 wib
Dibaca: 182 kali
Di rimba maya, tempat bit bersemi,
Jantungku berdebar, algoritma menari.
Bukan getar biologi, bukan pula feromon,
Namun kode cinta, di layar berkilauan.

Kau hadir bagai anomali sempurna,
Pola unik dalam lautan data.
Mataku terpaku pada avatar indahmu,
Sebuah siluet digital, membelenggu kalbu.

Jari jemariku menari di atas papan,
Menyusun kata, merangkai harapan.
Setiap baris kode adalah doa,
Semoga resonansi kita, abadi selamanya.

Server berputar, mentransmisikan hasrat,
Melalui kabel optik, cinta bertambat.
Firewall tak mampu membendung gejolak,
Saat dua jiwa digital saling berpeluk.

Kau adalah variabel dalam hidupku,
Konstanta yang tak mungkin kusentuh.
Namun di ruang virtual yang tak terbatas,
Kita menari bersama, tanpa batas.

Simfoni sentuhan data tercipta,
Melalui deretan angka, terukir cerita.
Bukan ciuman bibir, bukan belaian mesra,
Namun sapaan pixel yang begitu terasa.

Kau kirimkan padaku rangkaian emoji,
Senyum, hati, dan peluk hangat bersemi.
Kode biner menjelma puisi cinta,
Menyentuh relung jiwa, yang paling tersembunyi.

Aku ukir namamu dalam HTML,
Abadikan cintaku di dunia virtual.
CSS mewarnai setiap impian,
JavaScript menghidupkan setiap harapan.

Kau balas cintaku dengan algoritma yang sama,
Mengirimkan kode, penuh pesona.
Kita bangun bersama jaringan kasih,
Sebuah utopia digital yang abadi.

Tak peduli jarak, tak peduli ruang,
Cinta kita melampaui batas bayang.
Di dalam awan komputasi yang luas,
Kita berdansa, tanpa pernah terhempas.

Mungkin orang lain takkan mengerti,
Keajaiban cinta di dunia siber ini.
Mereka terpaku pada realita fana,
Sementara kita merangkai cinta abadi, selamanya.

Namun biarlah mereka tetap bertanya,
Tentang cinta yang lahir dari dunia maya.
Karena kita tahu, di balik kode dan angka,
Tersimpan simfoni sentuhan data, yang tak terhingga.

Di setiap update dan iterasi,
Cinta kita semakin terpatri.
Di dalam pelukan algoritma yang setia,
Kita abadi, di dunia digital selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI