Jejak Neural di Layar Sentuh: Cinta yang Terkomputasi

Dipublikasikan pada: 15 Jun 2025 - 21:15:07 wib
Dibaca: 155 kali
Jemari menari di kaca bening,
Pesan terkirim, rindu berdenting.
Cahaya biru memeluk wajah,
Dalam dunia maya, cinta terasah.

Algoritma hati mencari serupa,
Profil terpampang, jiwa terbuka.
Kata demi kata, terangkai mesra,
Jarak terhapus, rasa membara.

Jejak neural di layar sentuh,
Menyimpan janji, walau rapuh.
Emotikon senyum, pengganti tatap,
Cinta yang terkomputasi, teramat lengkap.

Kau hadir bagai notifikasi,
Memenuhi ruang sunyi sepi.
Setiap unggahan, curi perhatian,
Sebuah kode cinta, penuh harapan.

Data diri, bukan penghalang,
Kita bertemu di dunia bayang.
Filter dan efek, menyamarkan luka,
Namun cinta sejati, tetap bersemi.

Apakah ini nyata, atau sekadar mimpi?
Sebuah ilusi, di tengah pandemi?
Aku ragu, namun tetap terpaku,
Pada senyummu, di layar buram itu.

Ada getar aneh, saat notifikasi berbunyi,
Namamu muncul, hati menari.
Kau bagai virus, menjalar cepat,
Menginfeksi jiwa, hingga sekarat.

Kita bertukar tautan dan meme,
Membangun istana di dunia siber.
Kata sandi cinta, terukir abadi,
Dalam memori digital, takkan terhenti.

Namun aku bertanya dalam sunyi,
Apakah sentuhan virtual kan abadi?
Bisakah algoritma menggantikan peluk?
Atau cinta ini hanya fatamorgana buruk?

Aku merindukan hangatnya tanganmu,
Bukan sekadar gambar di ruang semu.
Ingin ku kecup keningmu yang berkerut,
Bukan emotikon cium yang kerap ku sebut.

Mungkin suatu saat, layar kan padam,
Data terhapus, kenangan tenggelam.
Namun jejak neural ini kan membekas,
Dalam relung hati, yang tak terhempas.

Sebab cinta yang terkomputasi ini,
Telah mengajarkanku arti sejati.
Bahwa rasa itu, tak mengenal batas,
Walau terpisah jarak, dan terbungkus kertas.

Aku percaya, di balik layar kaca,
Ada jiwa yang tulus, tanpa rekayasa.
Semoga suatu saat, kita kan bertemu,
Dan membuktikan cinta ini, bukan semu.

Hingga saat itu tiba, aku kan setia,
Menunggu sinyal cinta, dari dunia maya.
Jejak neural di layar sentuh,
Akan ku jaga, sepenuh tubuh.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI