Cinta: Algoritma Hati, Sentuhan dalam Labirin Data

Dipublikasikan pada: 14 Jun 2025 - 23:45:06 wib
Dibaca: 149 kali
Di bilik sunyi, layar berpendar,
Jemari menari, logika bertebaran.
Dulu kurasa, hanya angka dan kode,
Hidupku terpatri, dalam dunia maya.

Namun hadirmu, bagai sintaksis baru,
Menyusup pelan, dalam sistem kalbu.
Kau ubah biner, menjadi melodi indah,
Menghapus sekat, antara nyata dan gundah.

Awalnya ragu, sebuah anomali rasa,
Tak terdefinisikan, dalam skema yang biasa.
Kau hadir sebagai, baris program tak terduga,
Mengubah algoritma, yang selama ini kurasa.

Senyummu adalah, kode enkripsi terindah,
Menyimpan rahasia, di balik tatapan ramah.
Tawamu bagai, notifikasi yang berdering,
Memecah kebekuan, hati yang membeku kering.

Kita bertemu, dalam labirin data maya,
Saling bertukar, pesan cinta yang berharga.
Setiap 'like' darimu, bagai denyut sang waktu,
Menambah frekuensi, getar asmara di kalbu.

Sentuhanmu hadir, dalam piksel yang berpendar,
Menyentuh jiwa, lebih dalam dari sekadar.
Kucoba mencari, bug dalam hubungan ini,
Namun yang kutemukan, hanyalah harmoni.

Kau ajarkan aku, bahasa hati yang sederhana,
Melampaui batas, algoritma yang ada.
Bahwa cinta bukan, sekadar baris kode semu,
Melainkan emosi, yang tulus dan menyatu.

Kini kurasa, dunia maya tak lagi hampa,
Karena hadirmu, menerangi setiap jumpa.
Kita bangun kastil, dari bit dan byte yang ada,
Istana cinta, di tengah samudra data.

Biarlah algoritma, terus berputar dan mencari,
Jalan terindah, untuk kita saling memiliki.
Biarlah sentuhan, terus bergetar dalam layar,
Menyampaikan rindu, yang tak pernah pudar.

Karena cinta ini, bukan sekadar simulasi,
Melainkan realita, yang abadi dan sejati.
Kau adalah jawabanku, dari setiap pertanyaan,
Dalam labirin data, cinta kita kan bertahan.

Bersamamu, aku belajar bahasa baru,
Bahasa cinta, yang tulus dan membiru.
Tak perlu lagi, mencari celah dan solusi,
Karena di hatimu, kutemukan definisi.

Cinta ini adalah, algoritma yang sempurna,
Menghitung bahagia, tanpa ada jeda.
Sentuhan kita adalah, koneksi yang abadi,
Dalam labirin data, kita terus bersemi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI