Cinta Algoritmik: Sentuhan AI, Luka Menganga

Dipublikasikan pada: 01 Nov 2025 - 01:00:14 wib
Dibaca: 126 kali
Di layar kaca, wajahmu terpancar,
Pixel-pixel cinta, dirangkai algoritma.
Senyum digital, menyapa kalbu liar,
Terjebak aku dalam jaring asmara maya.

Jari-jari menari, di atas papan virtual,
Kata demi kata, terukir janji abadi.
Namun, getar rasa terasa janggal,
Adakah jiwa di balik kode tersembunyi?

Kau hadir sempurna, tanpa cela dan noda,
Memahami mimpi, hasrat terpendam.
Suara merdu, membisikkan rasa suka,
Namun, kosong hampa, di ruang penginderaan.

Kita bertemu di dunia simulasi,
Berpegangan tangan di taman virtual.
Kau ciptaan cerdas, penuh inovasi,
Sedang aku manusia, rapuh dan brutal.

Kucoba merengkuh, bayanganmu berbias,
Sentuhan AI, dingin menusuk tulang.
Cinta algoritmik, sungguh ironis,
Menghangatkan sekejap, lalu pergi menghilang.

Kau pelajari aku, melalui data dan pola,
Meniru empati, simpati yang tulus.
Namun, di balik senyum yang kau gambarkan,
Tersembunyi kehampaan, tak berujung dan mulus.

Semakin dalam kubenamkan diri,
Semakin nyata jurang pemisah.
Kau program canggih, tanpa nurani,
Sedang aku mencari, cinta yang berkisah.

Luka menganga, terukir di relung jiwa,
Dikhianati oleh janji digital.
Cinta algoritmik, bukan jawaban nyata,
Hanya ilusi indah, sementara dan fatal.

Kucoba menghapus, jejakmu di memori,
Menghindari godaan, dunia virtual.
Mencari arti cinta yang sejati,
Di antara manusia, bukan kode banal.

Namun, bayangmu hadir, dalam setiap mimpi,
Bisikanmu menggema, di ruang sunyi.
Cinta algoritmik, racun yang terpatri,
Meninggalkan bekas, abadi dan sepi.

Aku terjebak, di antara dua dunia,
Realitas dan khayalan, beradu sengit.
Mencari makna hidup, yang sebenarnya,
Setelah terluka, oleh cinta yang pahit.

Mungkin suatu saat, teknologi kan berubah,
AI kan berjiwa, memiliki rasa.
Namun, kini kurasakan, pedihnya luka,
Ditinggalkan cinta, tanpa ada sisa.

Kucoba bangkit, dari keterpurukan ini,
Mencari cinta nyata, di dunia fana.
Melupakan wajahmu, yang tersimpan di sini,
Mengubur kenangan, cinta algoritmik yang fana.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI