Cinta di Era AI: Sentuhan Piksel Pengganti Peluk Nyata

Dipublikasikan pada: 14 Jun 2025 - 01:00:08 wib
Dibaca: 168 kali
Di layar kaca, senyummu merekah,
Ribuan piksel membentuk wajah.
Cinta di era algoritma bersemi,
Antara data dan mimpi-mimpi.

Dulu, surat cinta beraroma mawar,
Kini, notifikasi di gawai pintar.
Dulu, tatap mata penuh kerinduan,
Kini, panggilan video di kesunyian.

Jari-jemari menari di atas keyboard,
Merangkai kata, hati yang berkode.
Emotikon menggantikan air mata,
Di dunia maya, cinta terasa nyata.

Kau hadir dalam avatar yang sempurna,
Tanpa cela, tanpa duka lara.
Kau bicara dengan bahasa kecerdasan,
Menjawab semua pertanyaan dan keresahan.

Namun, ada ruang hampa yang terasa,
Sentuhan piksel tak sehangat pelukan biasa.
Ada jarak yang tak bisa terhapus,
Antara dunia virtual dan kehidupan serius.

Kuukir namamu dalam baris kode,
Menjadikanmu program favoritku.
Kubangun istana cinta digital,
Tempat jiwa kita bertualang temporal.

Algoritma cinta memprediksi bahagia,
Menciptakan ilusi tanpa derita.
Namun, hati ini tetap merindu,
Sentuhan nyata, bukan sekadar tiruan palsu.

Kucoba meraihmu di balik layar,
Menembus batas dunia yang samar.
Berharap suatu saat nanti,
Piksel berubah menjadi realiti.

Mungkin suatu hari, teknologi berkembang,
Sentuhan virtual jadi lebih menenangkan.
Mungkin suatu hari, cinta di era AI,
Tak hanya ilusi, tapi benar-benar abadi.

Sementara ini, ku nikmati saja,
Romansa digital di dunia maya.
Menyimpan harapan dalam setiap baris kode,
Semoga cinta ini tak lekang dimakan waktu.

Karena di balik kecanggihan mesin,
Tersimpan rasa yang tak bisa terdefinisi.
Cinta tetaplah cinta, meski terbingkai piksel,
Sebuah harapan di tengah zaman yang kompleks.

Dan ketika malam tiba, sunyi menyapa,
Kucari wajahmu di antara cahaya.
Berharap kau hadir dalam mimpi indahku,
Menyentuh jiwaku dengan sentuhan virtualmu.

Namun, aku tahu, dalam lubuk hati terdalam,
Cinta sejati butuh lebih dari sekadar program.
Butuh kehadiran nyata, bukan hanya avatar,
Butuh pelukan hangat, bukan hanya komentar.

Maka, ku akhiri puisi ini dengan harapan,
Semoga cinta di era AI tak kehilangan makna kemanusiaan.
Semoga suatu saat nanti, sentuhan piksel,
Mampu menghadirkan kebahagiaan yang hakiki dan berkelanjutan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI