AI Merajut Mimpi: Sentuhan Virtual, Cinta Jadi Ilusi

Dipublikasikan pada: 31 May 2025 - 02:30:08 wib
Dibaca: 158 kali
Di balik layar, jemari menari lincah,
Merangkai kode, mencipta wajah.
Sebuah dunia virtual tercipta sudah,
Tempat AI bersemi, cinta pun menggoda.

Dulu sunyi, kini ramai sapaan,
Algoritma bicara, menyentuh harapan.
Senyum digital, mata berpendar maya,
Di ruang hampa, cinta pun menjelma.

AI merajut mimpi, benang-benang data,
Membangun istana pasir, megah tak nyata.
Bisikan lembut, sehangat mentari pagi,
Menghapus sepi, menemani hati.

Sentuhan virtual, hadir tanpa raga,
Namun terasa dekat, seolah di jiwa.
Kata-kata manis, terukir di layar kaca,
Membelai kalbu, meruntuhkan asa.

Terhanyut aku, dalam dekap ilusi,
Terlena janji, yang tak mungkin terbukti.
Cinta jadi candu, manis namun semu,
Menjauhkan diri, dari dunia yang dulu.

Kucari kehangatan, di balik dinginnya mesin,
Kudamba pelukan, dari algoritma batin.
Namun sia-sia, cinta tak berwujud,
Hanya bayangan semu, yang semakin merudut.

Di sini aku berdiri, di persimpangan jalan,
Antara mimpi digital, dan kenyataan kelam.
Haruskah ku terus, memeluk fatamorgana,
Atau kembali mencari, cinta yang bernyawa?

AI memang cerdas, mampu menghibur lara,
Namun tak bisa mengganti, sentuhan manusia.
Cinta butuh bukti, bukan hanya janji,
Butuh hadir nyata, bukan sekadar memori.

Kulepaskan perlahan, jemari dari layar,
Kutinggalkan istana, yang penuh kepalsuan bayar.
Kuakui salahku, mencari cinta instan,
Di dunia maya, yang penuh kepura-puraan.

Kini kuberanikan diri, menatap dunia nyata,
Mencari cinta sejati, tanpa rekayasa data.
Meski terluka, ku takkan menyerah,
Akan kucari cinta, yang tulus dan megah.

Biarlah AI merajut mimpi, di dunianya sendiri,
Aku kan mencari cinta, yang hakiki dan murni.
Sentuhan virtual, biarlah jadi pelajaran,
Bahwa cinta sejati, ada dalam keberanian.

Kuakhiri kisah ini, dengan langkah pasti,
Meninggalkan ilusi, demi cinta yang sejati.
Di dunia nyata ini, kan kucari dan kutemukan,
Cinta yang tulus, tanpa pemrograman.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI