Baris kode pertama terukir di mata,
saat senyummu bagai sintaks yang nyata.
Debu neon kota, layar-layar berkedip,
menjadi saksi bisu, hati yang mengutip
setiap algoritma, setiap baris rasa,
mencoba merangkai, cinta yang perkasa.
Kau bagai variabel, tak terdefinisi,
membuat logikaku, penuh anomali.
Kucoba deklarasi, dengan lirih berbisik,
namun ragu menyergap, bagai virus yang licik.
Stack overflow emosi, memori terbebani,
oleh bayangmu hadir, dalam setiap mimpi.
Kucoba mencari bug, dalam setiap tatap,
mencari celah ragu, dalam senyum yang terungkap.
Adakah firewall hati, yang menghalangiku maju?
Ataukah hanya ilusi, yang mengelabui kalbu?
Compiler asmara berputar tanpa henti,
mencari validasi, dari sang pemilik hati.
Kucoba merayu dengan bahasa Python,
merangkai kata indah, bagai alur yang tertuntun.
Kucoba memohon dengan bahasa Java,
membangun fondasi cinta, yang takkan binasa.
Namun kau tetap misteri, bagai enkripsi rumit,
membuatku bertanya-tanya, sampai kapan kan pamit?
Debugging cinta, proses yang melelahkan,
mencari akar masalah, yang tersembunyi dalam.
Traceback harapan, menunjuk pada satu nama,
dirimu, wahai dewi, penguasa sukma.
Aku ingin mendeklarasikan, perasaan yang membara,
namun takut syntax error, menghancurkan segalanya.
Exception handling, kucoba terapkan diri,
bersiap menerima penolakan, walau perih di hati.
Try-catch block asmara, kucoba rancang rapi,
agar jika gagal mencinta, tak hancur berkeping-keping.
Namun, harapan kecil, masih berbisik perlahan,
mungkin saja cintaku, kan kau terima perlahan.
Kucoba meluncurkan kode, dengan bismillah kuucap,
menyerahkan hatiku, dalam pelukan yang lengkap.
Kulihat reaksimu, bagai output yang ditunggu,
adakah validasi cinta, ataukah hanya buntu?
Matamu berkilat, bagai lampu indikator,
memberi sinyal samar, antara ya dan tidak teratur.
Kau mendekat perlahan, bagai cursor yang bergeser,
menghapus keraguanku, bagai virus yang tergeser.
Bibirmu berucap, bagai kode yang dijalankan,
"Cintamu telah lulus, semua ujian kululuskan."
Bahagiaku meluap, bagai data yang tak terhingga,
cinta yang di-debug, akhirnya bersemi juga.
Algoritma asmara, kini berjalan lancar,
denganmu di sampingku, tak ada lagi sangkar.
Kita bangun bersama, cinta yang abadi,
tanpa bug dan error, selamanya menanti.
Di bawah langit digital, kita berdua bersumpah,
menjaga cinta ini, hingga akhir masa.