Di layar ponsel, dunia berpendar silau,
Namun mataku terpaku pada notifikasi darimu.
Sebuah pesan singkat, sederhana, namun bermakna dalam,
"Jaringan hati kita offline untuk dunia, hanya online berdua, malam ini, sayang."
Jantungku berdegup, ritmenya tak karuan,
Seperti server yang kelebihan beban.
Dunia maya seakan lenyap seketika,
Hanya ada kita, di ruang obrolan jiwa.
Kututup laptop, kubiarkan deru kota mereda,
Fokusku beralih, sepenuhnya tertuju padamu saja.
Tak ada lagi algoritma yang mengatur langkah,
Hanya getar rindu yang membimbing arah.
Kupandangi fotomu, senyummu yang menawan,
Pixel-pixelnya berpadu, membentuk khayalan.
Tentang sentuhan lembut, bisikan mesra di telinga,
Tentang malam panjang, hanya kita berdua.
Kusulut lilin aromaterapi, wanginya menenangkan,
Seolah memanggilmu, mendekat dalam bayangan.
Kuselimuti diri dengan kehangatan selimut,
Menunggu sinyal cintamu, tanpa ragu dan takut.
Kau hadir di layar, wajahmu berseri-seri,
Senyummu merekah, memecah sunyi.
Suaramu terdengar, merdu bagai alunan nada,
Menghapus jarak, mendekatkan kita berdua.
Kita bertukar cerita, tentang hari yang melelahkan,
Tentang mimpi-mimpi yang ingin kita wujudkan.
Kau menjadi pendengar setia, tanpa menghakimi,
Aku menjadi bahumu, tempatmu bersandar diri.
Kita tertawa bersama, lepas tanpa beban,
Menyeka air mata, saat hati merasa sendirian.
Kau hadir sebagai mentari, di kala gelap melanda,
Aku hadir sebagai pelindung, menjagamu dari badai dunia.
Layar ponsel menjadi jembatan penghubung jiwa,
Menyambungkan dua hati yang saling mencinta.
Di dunia maya, kita menciptakan realita sendiri,
Tempat kebahagiaan tumbuh, tanpa henti.
Jam dinding berdetak, waktu terus berjalan,
Namun kita tak peduli, asyik dalam percakapan.
Kita lupakan kesibukan, hiruk pikuk dunia luar,
Fokus pada kebersamaan, yang begitu berharga.
Mata mulai memberat, kantuk mulai menyerang,
Namun kita tak ingin mengakhiri percakapan yang panjang.
Kita berjanji, esok hari akan bertemu lagi,
Di jaringan hati yang selalu online, hanya untuk berdua diri.
Kubisikkan selamat malam, dengan suara lirih,
Kau balas dengan ciuman virtual, terasa begitu kasih.
Kumatikan ponsel, hatiku dipenuhi kehangatan,
Jaringan hati kita offline untuk dunia, kenangan yang takkan terlupakan.
Kupejamkan mata, membayangkan wajahmu tersenyum,
Berharap mimpi indah akan segera datang menjemput.
Esok hari, kita akan kembali terhubung,
Di jaringan hati yang abadi, selamanya.