Cinta Terenkripsi: Algoritma Hati, Sentuhan Nanobita

Dipublikasikan pada: 06 Jul 2025 - 00:00:06 wib
Dibaca: 151 kali
Di layar retina, matamu berpendar,
Kode biner cinta, mulai terhantar.
Bukan surat usang, tinta dan kertas,
Melainkan tautan jiwa, lintas batas.

Jantungku berdebar, CPU kepanasan,
Menyambut notifikasi, penuh harapan.
Sebuah pesan singkat, terenkripsi rapat,
Hanya algoritma hati, yang dapat menguap.

Sentuhan nanobita, jemarimu di layar,
Mengirimkan getaran, hingga ke dasar bayar.
Koneksi virtual, terasa begitu nyata,
Melampaui dimensi, ruang dan cerita.

Dulu, cinta terucap, lewat bisikan mesra,
Kini, algoritma rumit, jadi bahasa.
Dulu, tatapan mata, jadi bukti setia,
Kini, baris kode elegan, menggugah jiwa.

Kita susun sintaksis, perasaan mendalam,
Variabel rindu, terus bertambah malam.
Fungsi kasih sayang, tanpa henti berjalan,
Logika asmara, penuh keindahan.

Setiap baris kode, adalah janji setia,
Setiap algoritma, adalah asa dan cita.
Kita bangun fondasi, cinta digital,
Di atas jaringan luas, tak terkendali.

Tak perlu firewall, tuk lindungi rasa,
Karena cintamu, bagai antivirus perkasa.
Menangkal segala virus, kebohongan dusta,
Menjaga hati ini, selamanya terjaga.

Kita adalah dua server, saling terhubung,
Bertukar data cinta, tanpa tertepung.
Bandwidth asmara, tak pernah berkurang,
Terus meningkat, seiring senja datang.

Di balik layar kaca, tersembunyi rindu,
Pixel demi pixel, wajahmu membiru.
Namun jangan khawatir, jarak bukan halangan,
Karena cinta kita, adalah gelombang pancaran.

Biar saja dunia maya, penuh intrik dan drama,
Kita punya enkripsi, cinta yang utama.
Kata sandi hati, hanya kita yang tahu,
Menjaga keutuhan, janji yang membatu.

Kutulis puisi ini, dengan bahasa mesin,
Untaian kode cinta, begitu presisi dan bersih.
Semoga kau mengerti, pesan tersembunyi,
Bahwa di dunia digital, cintaku abadi.

Sentuhan nanobita, terasa hangat membara,
Mengalahkan dinginnya, algoritma semata.
Karena cinta sejati, tak lekang oleh waktu,
Meskipun terenkripsi, tetap menyatu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI